(VOVWORLD) - Ribuan orang, pada Sabtu (12 Oktober), di banyak negara Eropa, telah berpartisipasi pada pawai-pawai untuk memprotes operasi militer yang dilakukan oleh Turki terhadap orang Kurdi di Suriah.
Panorama satu pawai di Paris, Ibukota Perancis pada tanggal 12/10 (Foto: VNA) |
Di Paris, Ibukota Perancis, para penyelenggara memberitahukan bahwa ada lebih dari 20.000 orang yang telah ikut serta pada pawai setelah Turki memperhebat operasi militer terhadap kotamadya-kotamadya di Suriah Timur Laut yang sekarang sedang dikontrol oleh Pasukan orang Kurdi. Namun pasukan polisi Paris memprakirakan: Hanya ada 4.000 orang yang telah berpartisipasi pada pawai ini. Pawai-pawai yang sama juga berlangsung di banyak kota besar di Perancis seperti Maiseille, Bordeaux, Lille, Grenoble dan Strarbourg. Sementara itu, ribuan orang, pada Sabtu (12 Oktober), di Berlin, Ibukota Jerman, telah melakukan pawai untuk memprotes tindakan militer Turki terhadap orang Kurdi di Suriah. Para demonstran telah berseru kepada Uni Eropa supaya memanifestasikan peranan-nya.
Pawai-pawai untuk memprotes tindakan militer Turki di Suriah juga berlangsung di Wina (Austria), Athena (Yunani), Budapest (Hungaria), Zurich (Swiss), Stokholm (Swedia) dan beberapa kota besar lain di Belanda, Polandia, Belgia dan sebagainya.
Disamping pawai-pawai, Pemerintah beberapa negara Eropa seperti Jerman dan Perancis telah memberikan reaksi terhadap Turki. Kementerian Pertahanan Perancis, pada Sabtu (12 Oktober), memberitahukan sudah menghentikan semua penjualan senjata kepada Turki, bersamaan itu memperingatkan Ankara bahwa operasi militer yang sedang dilaksanakan negara ini di Suriah Utara mengancam keamanan Eropa. Sementara itu, media Jerman yang mengutip kata-kata Menteri Luar Negeri negara ini, Heiko Mass, memberitahukan bahwa Berlin melarang ekpor senjata ke Turki sebagai reaksi terhadap operasi militer tersebut.