PBB berseru kepada negara-negara di dunia supaya memperkuat penerimaan pengungsi dan membantu mereka berbaur dengan masyarakat
(VOVWORLD) - Ketika berbicara di depan jumpa pers resmi yang pertama di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di kota New York, Amerika Serikat sejak dilantik pada awal tahun ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Gutteres memberitahukan: Tanpa memperdulikan jumlah pengungsi sedang berada pada tarap paling tinggi selama ini dan perlindungan terhadap pengungsi sebagai kewajiban yang harus dilakukan menurut hukum internasional, namun semakin ada banyak negara yang menutup pintu perbatasan dan menolak menerima pengungsi.
Para pengungsi di kamp pengungsi di Hammam al-Alil, Kota Mosul Selatan, pada 25/5. (Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam )
|
Sekjen Antonio Gutteres menyatakan kekhawatiran akan munculnya para politisi berkecenderungan populisme, xenofobia dan diskriminasi ras, sehingga membuat pengungsi dituding sebagai ancaman terorisme, meski pada kenyataannya mereka menjadi korban dari terorisme dan sedang melarikan dari terorisme. Selain masalah pengungsi dan migram, di depan jumpa pers tersebut, Sekjen Antonio Guterres juga mengungkapkan masalah-masalah yang bersangkutan seperti bentrokan di Suriah dan ketegangan diplomatik di Teluk
Sekjen PBB Antonio Guterres tiba di Uganda, pada Rabu (21 Juni) menurut WIB untuk menghadiri satu peristiwa sehubungan dengan Hari Dunia demi pengungsi untuk memanifestasikan solidaritas dengan kaum pengungsi di sana.