(VOVworld) – Suriah harus membentuk satu pemerintah sementara dengan kekuasaan penuh sampai penyelenggaraan pemilu di negara ini. Demikian pernyataan Utusan Khusus bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Liga Arab, Lakhdar Brahimi, pada Kamis (27 Desember) di Damaskus, ibukota Suriah. Utusan Khusus Lakhdar Brahimi mengimbau “perubahan yang benar-benar” dan satu pemerintah transisi di Suriah harus memiliki kekuasaan penuh, tanpa memperdulikan soal partai-partai politik tidak bisa mencapai satu kompromi tentang taraf kekuasaan dari satu pemerintah seperti itu.
Lakhdar Brahimi mengajukan solusi bagi krisis di Suriah
(Foto: voatiengviet.com)
Dia menekankan bahwa tahap transisi tidak boleh menyebabkan keruntuhan negara atau semua institusi, tapi tetap membuka kemungkinan bahwa semua pemilu terakhir bisa mendatangkan satu struktur kepemimpinan baru, yang menurut itu, Suriah akan beralih ke sistim parlementer. Dia juga menolak pendapat bahwa PBB perlu menggelarkan satu pasukan penjaga perdamaian internasional yang besar di Suriah untuk mengawasi permufakatan damai guna menghentikan kekerasan di Suriah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov memperingatkan tentang situasi terjadinya kekacauan yang berlumuran darah di Suriah apabila perundingan damai yang dicetuskan Utusan Khusus Lakhdar Brahimi tidak bisa menghentikan bentrokan yang sudah memakan waktu selama 21 bulan ini di negara tersebut. Pada hari yang sama, Menlu Iran, Akbar Saleh menolak keras pemaksaan solusi Barat terhadap krisis di Suriah sekarang./.