Sekjen PBB, Antonio Guterres (Foto: AFP)

Ini merupakan pesan kuat tentang aksi melawan perubahan iklim yang dikeluarkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres ketika dia tiba di Selandia Baru pada Minggu (12 Mei), memulai perlawatan di kawasan Pasifik.

Ketika berbicara di depan jumpa pers dengan Perdana Menteri (PM) negara tuan rumah, Jacinda Ardern di Kota Auckland, Sekjen PBB, Antonio Guterres menegaskan secara jelas bahwa dunia sedang salah arah dari target-target yang ditentukan dalam Perjanjian Paris tentang perubahan iklim untuk membatasi tarap kenaikan suhu global di tarap di bawah 1,5 derajat Celsius dibandingkan dengan periode pra-industri. Sekjen PBB, Antonio Guterres mengumumkan satu paradoks ialah negara-negara pulau kecil yang sedang sungguh-sungguh di garis depan akan menderita konsekuensi yang paling serius yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, sementara itu upaya politik dari komunitas internasional sedang menjadi kabur. Pada pihaknya, PM Jacinda Ardern menganggap bahwa perubahan iklim merupakan tantangan paling besar yang harus dihadapi oleh komunitas internasional.