PBB Memperingatkan Meningkatnya Perdagangan Anak-Anak dan Kerja Paksa di Mali
(VOVWORLD) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (1/12), memperingatkan bahwa semakin ada banyak anak-anak yang diperdagangkan dan dipaksa bekerja di tambang-tambang serta ikut berperang di Mali pada 2020, dengan latar belakang konflik yang kian menjadi buruk, dan sekolah-sekolah harus ditutup karena pandemi Covid-19.
Ilustrasi (Foto: baotintuc.vn) |
Menurut data Komisaris Tinggi PBB urusan pengungsi (UNHCR), sebanyak 230 orang anak direkrut oleh kelompok-kelompok bersenjata di Mali pada medio pertama tahun 2020, lebih banyak dari pada angka 215 pada 2019. Di samping itu, sekitar 6.000 anak (sebagian besar adalah anak laki-laki) dipaksa bekerja di 8 tambang eksploitasi emas. Anak-anak di Mali dipaksa ikut serta dalam perang, menjadi korban dari perdagangan manusia, perbudakan seksual. Jutaan orang anak Mali harus putus sekolah selama 6 bulan terakhir karena dampak pandemi Covid-19.
Wakil Organisasi Pemberian Bantuan Anak-Anak di Mali, Amavi Akpamagbo memperingatkan bahwa apabila para donor tidak memperhatikan masalah ini, maka usaha pendidikan dan perlindungan satu generasi anak akan mengalami risiko dengan akibat-akibat yang berjangka panjang.