PBB Menekankan Sifat Daruratnya Pemberian Bantuan untuk Jalur Gaza
(VOVWORLD) - Pemberian bantuan untuk Jalur Gaza menuntut Israel harus menghapuskan rintangan-rintangan dan hambatan. Pernyataan tersebut dikeluarkan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres pada Minggu (24 Maret) dalam kunjungannya di Mesir.
Di Kairo, Ibu kota Mesir, dalam jumpa pers bersama dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir, Sameh Shoukry, Sekjen PBB Antonio Guterres mengulangi lagi imbauan supaya segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan untuk mengurangi jumlah warga Palestina yang sedang harus berusaha untuk bertahan hidupnya di Jalur Gaza.
Sekjen PBB, Antonio Guterres berbicara di depan kalangan pers di koridor Rafah (Foto: AFP / VNA) |
Sehari sebelumnya, Sekjen Antonio Guterres mengunjungi koridor Rafah yang berbatasan dengan Gaza, di mana terjadi konflik dan kepungan selama 6 bulan sehingga membuat sebagian besar warga di antara 2,4 juta penduduk di wilayah ini harus mengungsi. Kepala PBB tersebut menganggap koridor perbatasan Rafah dan Bandara El-Arish (Mesir) sebagai “jalan urat nadi penting” untuk membawa barang bantuan ke Jalur Gaza. Dia menunjukkan bahwa warga Palestina di Jalur Gaza sangat membutuhkan gelombang bantuan, jadi bukan bantuan setetes demi setetes, dan langkah satu-satunya untuk mengangkut barang bantuan kemanusiaan adalah melalui jalan darat.