(VOVWORLD) - Konferensi terbatas Menteri Pertahanan (Menhan) ASEAN (ADMM terbatas) diadakan pada Rabu pagi (10 November) secara virtual. Di bawah pimpinan Brunei Darussalam, konferensi tersebut telah memperbarui situasi kerja sama sejak Konferensi ADMM 15 dan Konferensi ADMM+ kali ke-8, membahas pandangan tentang orientasi dan strategi dari ADMM sehubungan dengan peringatan HUT ke-15 Berdirinya ADMM.
Menhan Vietnam, Phan Van Giang sampaikan pidato di depan Konferensi tersebut (Foto: qdnd.vn) |
Berbicara di depan konferensi, Jenderal Phan Van Giang, Menhan Vietnam, Kepala delegasi Vietnam menegaskan peran ADMM selama 15 tahun ini, menciptakan kerangka bagi dialog dan konsultasi tingkat Menhan dalam ASEAN tentang masalah-masalah strategis, pertahanan dan keamanan, melalui itu turut memperkuat kepercayaan dan membina pemahaman bersama mengenai masalah-masalah keamanan regional, di antaranya ada masalah Laut Timur.
Di tengah-tengah negara-negara besar kian membentuk mekanisme-mekanisme multilateral dan strategi baru, ADMM sudah dan akan terus berupaya memanifestasikan peran dan posisinya, menjamin keseimbangan kepentingan di dalam dan di luar blok, memenuhi perhatian para mitra baik di dalam maupun di luar ADMM+. Menjamin agar negara-negara luar ASEAN bertanggung jawab terhadap masalah-masalah bersama di kasawan. Tentang masalah Laut Timur, Jenderal Phan Van Giang menekankan:
“Pembelaan keamanan dan keselamatan maritim dan kebebasan penerbangan merupakan kepentingan semua negara di dunia, oleh karena itu, ASEAN perlu konsisten dengan pandangan yang berprinsip tentang Laut Timur, menekankan harus menangani sengketa dengan langkah damai berdasarkan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982, mendorong secara kuat komitmen semua negara untuk menaati kerja sama internasional, bertindak secara bertanggung jawab, menahan dan tidak bertindak merumitkan situasi, melaksanakan dengan lengkap dan efektif DOC, mendorong cepat mencapai COC”.
Tentang pandemi Covid-19, Kepala delegasi Vietnam menegaskan kemampuan ADMM untuk beradaptasi dengan situasi baru, termasuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan daring dan kegiatan-kegiatan luring, sesuai dengan pemahaman bersama dari para pemimpin di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN kali ke-38 dan ke-39 sekaligus adalah upaya dalam menanggulangi wabah, bersedia hidup berdampingan secara aman dengan kenormalan baru, selangkah demi selangkah membuka pintu untuk menjamin pemulihan sosial-ekonomi.