Pembicaraan antara negara-negara P5+1 (kecuali AS) dengan Iran dalam upaya menyelamatkan permufakatan nuklir

(VOVWORLD) - Pembicaraan antara negara-negara P5+1 (kecuali AS) dengan Iran telah diadakan pada Rabu (26/2), di Wina, Ibukota Austria dalam upaya menyelamatkan permufakatan nuklir yang telah ditandatangani pada tahun 2015. Namun, pembicaraan tersebut telah berakhir tanpa mencapai prospek yang berarti.

Negara-negara peserta permufakatan tersebut yang meliputi Tiongkok, Rusia, Perancis dan Jerman menyatakan kekhawatiran tentang pelanggaran Iran terhadap komitmen-komitmen dalam permufakatan nuklir, bersamaan itu memberitahukan bahwa semua pihak sedang berupaya menyelematkan situasi.

Dalam pernyataannya setelah pembicaraan tersebut, pemimpin kebijakan diplomatik Uni Eropa, Josep Borrell menyatakan kekhawatiran tentang pelanggaran Iran terhadap komitmen-komitmen nuklir Iran. Dia juga memberitahukan: semua pihak menegaskan kembali makna penting dari usaha mempertahankan permufakatan karena ini merupakan satu faktor kunci dalam upaya non-proliferasi senjata nuklir di dunia.

Duta Besar Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Zhang Jun memberitahukan bahwa semua pihak peserta permufakatan, termasuk Iran, sedang berupaya berpacu dengan waktu untuk mengeluarkan solusi konkret guna mempertahankan permufakatan yang bersifat titik balik tahun 2015.

Sebagai tanggapan, Deputi Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi menegaskan bahwa Iran tetap menjaga sikap terbuka tẻhadap semua gagasan yang bisa menjamin kepentingan-kepentingannya dalam permufakatan. Iran telah melakukan persiapan yang penuh untuk membalikkan langkah-langkah yang telah dilakukan, alih-alih semua negara sisanya harus menyelesaikan komitmen yang telah disebut dalam permufakatan AS.

Komentar

Yang lain