(VOVWORLD) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Vietnam, pada Kamis (20 Februari), di Kota Hanoi, telah mengadakan jumpa pers periodik.
Ketika diinterviu oleh kalangan pers tentang penilaian Vietnam terhadap langkah mencegah dan menanggulangi wabah Covid-19 dan hasil-guna yang telah dicapai oleh Tiongkok, Wakil Juru Bicara (Jubir) Kemlu Vietnam, Doan Khac Viet menunjukkan bahwa Vietnam sangat memperhatikan dan menyatakan rasa maklum serta berbagi kerugian karena wabah Covid-19 di Tiongkok, bersamaan itu menilai tinggi upaya-upauya Pemerintah dan rakyat Tiongkok dalam mencegahdan menanggulangi wabah Covid-19 pada waktu lalu.
Vietnam bersedia dan akan terus berkoordinasi erat dengan Tiongkok dan negara-negara dalam mencegah penularan wabah, berbagi pengalaman dalam berobat. Vietnam percaya bahwa di bawah kepemimpinan Partai dan Pemerintah Tiongkok, bersama dengan koordinasi dan bantuan dari komunitas internasional, rakyat Tiongkok akan cepat mengatasi kesulitan ini, situasi wabah di Tiongkok dan negara-negara yang lain akan cepat dikontrol.
Tentang langkah-langkah melindungi warga negara Vietnam pada latar belakang wabah Covid-19 yang sedang berkembang secara rumit di banyak negara, Wakil Jubir Kemlu Vietnam, Doan Khac Viet memberitahukan: Vietnam sedang mengikuti secara erat situasi wabah ini di negara-negara yang memiliki wabah. Melaksanakan bimbingan dari Kemlu Vietnam, kantor-kantor perwakilan Vietnam luar negeri sering mengikuti dan mengupdate perkembangan wabah di daerahnya, mengumumkan hubungan hotline, menjaga hubungan dengan warga negara Vietnam dan bersedia melakukan langkah-langkah membantu dan melindungi warga negara kalau diperluakn.
Tentang reaksi Vietnam terhadap Amerika Serikat yang membawa Vietnam keluar dari daftar negara-negara yang mendapat prioritas amplitudo dumping yang tidak berarti, Wakil Jubir Kemlu Vietnam menegaskan: Hubungan ekonomi-perdagangan Vietnam-AS pada waktu ini terus berkembang baik. Nilai perdagangan bilateral mencapai kira-kira 76 miliar USD pada tahun 2019, meningkat kira-kira 25% terbanding dengan tahun 2018. AS terus merupakan pasar ekspor paling besar bagi Vietnam dan Vietnam menjadi salah satu di antara pasar-pasar ekspor yang mencapai pertumbuhan paling cepat bagi AS.
Sekarang Vietnam tetap mendapat status negara sedang berkembang dalam kerangka Organisasi Perdagangan Sedunia (WTO). Vietnam akan terus mengikuti dan menilai dampak dari perihak AS mengeluarkan Vietnam dari daftar negara-negara yang mendapat status “negara sedang berkembang” dalam undang-undang unti subsidi dari AS, bersamaan itu, mempertahankan dialog, mengkoordinasikan langkah-langkah dengan AS untuk mendoorng hubungan perdagangan bilateral terus berkembang menurut arah yang harmonis, berkelanjutan dan memberikan keuntungan kepada Vietnam dan AS.