(VOVworld) – Pada Rabu (30 September), Konferensi Menteri Perdagangan negara-negara peserta perundingan Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP) dibuka di kota Atlanta, di Amerika Serikat (AS) Tenggara, guna berupaya mencapai permufakatan yang bersangkutan dengan Perjanjian Perdagangan Bebas yang terbesar di dunia ini.


Titik berat agenda konferensi tersebut ialah berusaha mempersempit sengketa-sengketa dalam serentetan masalah kunci yang membuat putaran perundingan tingkat Menteri terkini yang berlangsung pada akhir Juli lalu di Hawaii tidak bisa mencapai permufakatan terakhir. Yaitu pembatasan oleh AS terhadap impor beberapa suku cadang dari Jepang, masalah AS dan Kanada membuka pasar untuk produk-produk mentega dan susu dari Selandia Baru dan waktu proteksi monopoli terhadap bermacam jenis barang farmasi generasi baru. Negara-negara tersebut sedang berupaya menuju ke penandatanganan permufakatan secepat-cepatnya setelah tidak menepati batas waktu terakhir pada akhir tahun 2013.

Menurut prakiraan, apabila ditandatangani, TPP akan menjadi kawasan perdagangan bebas yang berpenduduk 800 juta jiwa, menduduki 30% nilai perdagangan global dan kira-kira 40% hasil produksi dari perekonomian dunia.