Pembukaan Konferensi Regional tentang krisis migran di Thailand
(VOVworld) - Pada Jumat (29 Mei), Pembukaan Konferensi Regional tentang krisis migran di Asia Tenggara dibuka di Bangkok, ibukota Thailand. Yang menghadiri Konferensi ini, ada 17 negara yang langsung atau tidak langsung terpengaruh oleh krisis migran, selain itu juga ada Amerika Serikat, Jepang, Swiss dan organisasi-organisasi internasional seperti Komisaris Tiggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) dan Organisasi Internasional tentang Migran (IOM).
Deputi Perdana Menteri,merangkap Menteri Luar Negeri Thailand Thanasak
Patimaprakorn berbicara di depan acara pembukaan Konferensi terebut
(Foto: AFP/Kantor Berita Vietanam)
Dalam pidato pembukaan konferensi ini, Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Thailand, Thanasak Patimaprakorn mengatakan bahwa situasi perahu-perahu yang mengangkut migran ke Asia Tenggara telah sampai pada tarap alarm, bersamaan itu berseru kepada berbagai pemerintah supaya memecahkan secara tuntas sebab-musabab yang mengakibatkan krisis migrant ini. Dia juga menegaskan: Tidak ada sebuah negara manapun yang bisa memecahkan sendiri masalah tersebut. Menurut dia, di samping membantu orang-orang yang memerlukan bantuan, harus mencegah arus migran, berjuang terhadap kriminalitas lintas negara dan melikwidasi jaringan-jaringan perdagangan manusia.
Sekarang, negara-negara Asia sedang bergulat berusaha memecahkan situasi migran yang terapung - apung di wilayah laut Indonesia, Malaysia dan Thailand. Selama beberapa pekan ini, diprakirakan, ada sedikitnya 3000 orang yang terdampar di pantai atau diselamatkan oleh kaum nelayan. Sebagian besar migran ini tergolong dalam orang Muslim Rohingya di Myanmar dan orang-orang Bangladesh yang ingin lepas dari kelaparan dan kemiskinan./.