(VOVworld) - Dari 6-7 Mei ini, di Provinsi Luang Prabang, Laos berlangsung konferensi-konferensi pejabat tinggi (SOM) negara-negara ASEAN, ASEAN+3 (yang terdiri dari Republik Korea, Jepang dan Tiongkok) serta Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS). Delegasi Vietnam yang dikepalai oleh Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Le Hoai Trung, Kepala SOM ASEAN-Vietnam telah menghadiri semua konferensi ini.
Panorama Konferensi SOM ASEAN
(Foto: vov.vn)
Di depan Konferensi SOM ASEAN, semua negara berkomitmen akan menggelarkan secara efektif dan substantif Visi Komunitas ASEAN 2025 untuk merealisasikan Komunitas ASEAN yang melakukan konektivtas secara ekstensif, intensif dan komprehensif dan mengarah ke rakyat.
Tentang kerjasama ASEAN, Deputi Menlu Vietnam Le Hoai Trung menekankan: Vietnam berkomitmen akan berkoordinasi erat bersama dengan negara-negara ASEAN menggelarkan aksi-aksi dalam Rencana Umum Politik-Keamanan ASEAN-2025, terus berinisiatif dan aktif memberikan sumbangan kepada usaha mempertahankan peranan yang dominan, memperkuat persatuan dan kesatuan ASEAN dalam menangani masalah-masalah strategis di kawasan, dalam hubungan antara ASEAN dengan para mitra di luar kawasan dan dalam pembentukan struktur kawasan di atas semua forum yang dipimpin oleh ASEAN.
Pada Konferensi SOMASEAN+3, semua negara menekankan makna pentingnya proses kerjasama ASEAN+3 ialah kerangka resmi untuk mendorong konektivitas kawasan dan mengarah ke target berjangka panjang ialah komunitas Asia Timur. Pada konferensi ini, Deputi Menlu Le Hoai Trung berbagi penilaian-penilaian bersama tentang hasil kerjasama yang telah dicapai antara ASEAN dan para mitra, meminta untuk memperkuat kerjasama komprehensif dan substantif antara ASEAN dan para mitra, khususnya dalam mendorong konektivitas kawasan dan menghadapi semua tantangan, terorisme, bencana alam, perubahan iklim, keamanan pangan dan energi, keamanan dan keselamatan maritim.
Pada Konferensi SOM EAS dengan dihadiri oleh negara-negara ASEAN dan 8 negara mitra Tiongkok, Amerika Serikat, Rusia, Republik Korea, Jepang, Australia, Selandia Baru dan India, semua negara menegaskan: EAS terus menjadi forum dari para pemimpin untuk membahas masalah-masalah strategis dan memperkuat kerjasama di bidang-bidang prioritas EAS seperti energi, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan keuangan.
Dalam menghadapi perkembangan-perkembangan yang rumit di Laut Timur, banyak negara menyatakan kecemasan tentang bahaya-bahaya mengancam lingkungan perdamaian dan kestabilan di kawasan, menyerukan untuk memecahkan semua sengketa secara damai, mengekang diri, tidak melakukan militerisasi, jangan mengancam menggunakan kekerasan, menghormati hukum internasional, diantaranya ada UNCLOS-1982, dan proses-proses hukum dan diplomatik, melaksanakan DOC secara efektif dan cepat menyususn COC.