(VOVworld) – Pada Sabtu malam (13 April) di zona cagar sejarah Kuil Raja Hung, provinsi Phu Tho (Vietnam Utara) telah diadakan secara khidmat acara pemuliaan dan penerimaan sertifikat pengakuan “Kepercayaan memuja Raja Hung di Phu Tho” sebagai warisan budaya bukan kebendaan umat manusia dan pembukaan Pesta Kuil Raja Hung 2013.
Pada acara ini, Presiden Vietnam, Truong Tan Sang menekankan bahwa: para raja Hung adalah cikal bakal bangsa yang berjasa menegakkan negara Vietnam yang pertama, adalah nenek moyang bersama dari bangsa Vietnam. Kepercayaan memuja raja Hung merupakan ciri khas kebudayaan dan prinsip moral tradisi orang Vietnam, memanifestasikan rasa terima kasih dari generasi berikutnya terhadap jasa nenek moyang dalam usaha membangun dan membela Tanah Air.
Pemberian sertifikat pengakuan tersebut
(Foto: vov.vn)
Presiden Truong Tan Sang mengatakan: “Memuja raja-raja Hung tidak hanya merupakan aktivitas spirituilitas yang mendoakan negara yang damai, rakyatnya tenteram, cuaca baik, negeri sejahtera saja, tapi juga mengingatkan dan melakukan konektivitas, memperkokoh persatuan, saling mencintai dan membantu dari komunitas Vietnam yang punya asal usul bersama. Oleh karena itu, mengalami pasang surutnya sejarah selama ribuan tahun ini, kepercayaan tersebut tetap diwariskan dari generasi ke generasi, turut memupuk jiwa, perasaan dan semangat seluruh bangsa. Ini merupakan asal usul yang menciptakan kekuatan bagi bangsa Vietnam untuk bisa mengatasi semua kesulitan, tantangan dan tidak henti-hentinya berkembang”.
Presiden Truong Tan Sang menegaskan: “Kepercayaan memuja Raja Hung di provinsi Phu Tho” mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya bukan kebendaan umat manusia membuktikan bahwa rasa terima kasih dan penghormatan terhadap nenek moyang, prinsip moral “Minum air ingat akan sumbernya” dari bangsa Vietnam mempunyai nilai global, merupakan sumbangan dari bangsa Vietnam kepada kekayaan dan keaneka-ragaman budaya seluruh umat manusia.
Presiden Truong Tan Sang berbicara di depan acara tersebut
(Foto: thethaovanhoa.vn)
Setelah acara pembukaan disusul program kesenian yang bertema “Sucinya asal usul daerah bumi cikal bakal bangsa raja Hung” dengan partisipasi dari 1.300 seniman-seniwati. Pesta Kuil Raja Hung berlangsung dari 4 sampai 10 bulan ke-3 imlek (yaitu dari 13 sampai 19 April).
Dalam kerangka Pesta ini, pada Minggu pagi (14 April), telah diadakan acara membakar hio melaporkan pekerjaan kepada para raja Hung. Ini merupakan protokol yang paling penting dalam Pesta Kuil Raja Hung.
Pada pagi hari yang sama, di kota Viet Tri juga dibuka pameran foto kesenian dengan tema “Budaya daerah bumi cikal bakal – asal usul bangsa Vietnam”. 120 foto dan 50 lukisan yang dipilih dan dipamerkan dalam pameran ini merupakan panorama umum yang memperkenalkan cagar sejarah, budaya tradisional dan pesta folklor di daerah bumi cikal bakal ini.
Aktivitas kesenian dalam pembukaan Pesta Kuil Raja Hung
(Foto: vov.vn)
Sehubungan dengan event ini, 60 diaspora Vietnam dari 16 negara dan teritorial di dunia seperti Ukraina, Inggeris, Perancis, Amerika Serikat, Thailand, dll yang mewakili kira-kira 4,5 juta diaspora Vietnam di luar negeri pada Sabtu malam (13 April) telah datang untuk membakar hio di Kuil Raja Hung dan menghadiri acara menerima sertifikat pengakuan “kepercayaan memuja raja Hung sebagai warisan budaya bukan kebendaan umat manusia”. Semuanya sangat terharu ketika datang pulang kembali ke daerah bumi cikal bakal bangsa ini.
Ini untuk ke-4 kalinya, Komite Negara urusan orang Vietnam di luar negeri, dari Kementerian Luar Negeri Vietnam mengundang diaspora Vietnam pulang kembali ke Tanah Air untuk membakar hio pada Hari Haul Cikal Bakal Bangsa Raja Hung dan menghadiri Pesta Kuil Raja Hung. Menurut Nguyen Thanh Son, Deputi Menlu, Ketua Komite Negara tersebut, aktivitas ini membantu diaspora Vietnam di luar negeri berkiblat ke asal usul dan memanifestasikan hubungan yang erat dan semangat persatuan bangsa Vietnam./.