Pemerintah Inggris menolak mengumumkan 50 penelitian “rahasia” tentang pengaruh Brexit
(VOVWORLD) - Pemerintah Inggris sedang menghadapi tuduhan tentang penolakan untuk mengumumkan lebih dari 50 penelitian “rahasia” tentang pengaruh dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa (atau Brexit).
Menteri Inggris urusan Brexit, David Davis, pada Senin (14 Agustus), telah mengakui bahwa instansinya telah melaksanakan penelitian “terhadap lebih dari 50 cabang dalam perekonomian Inggris”.
PM Inggris, Theresa May (Ilustrasi) (Foto: EPA/Kantor Berita Vietnam) |
Namun, sampai sekarang ini, para Menteri dalam Kabinet pimpinan Perdana Menteri Inggris, Theresa May tetap menolak seruan dari opini umum supaya mengumumkan hasil lengkap dari penelitian ini dengan alasan bahwa beberapa penelitian bisa “merusak kemampuan Pemerintah dalam perundingan dan permufakatan yang paling baik bagi Inggris” kalau hal itu diumumkan.
Pada hari itu, Pemerintah Inggris menyatakan bahwa London ingin tinggal di Persekutuan Pabean dengan Uni Eropa untuk beberapa tahun setelah Brexit berlangsung pada bulan 3/2019, melalui itu memanifestasikan pandangan Inggris ialah memilih keluar secara luwes. Pernyataan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Inggris menunjukkan pandangan tentang satu Brexit yang lunak sedang diterima menurut usalan Menteri Keuangan Inggris, Philip Hammond, melalui itu menjamin kepada kalangan badan usaha bahwa aktivitas-aktiviats ekspor Inggris pada waktu mendatang akan tidak terpengaruh oleh Brexit.