Pemerintah Libia membantah informasi berbagi kekuasaan dengan tentara di bagian Timur
(VOVWORLD) - Juru bicara (jubir)Pemerintah Libia, Mohamed Al-Sallak, pada Senin (26 Maret), telah menegasi informasi yang mengatakan bahwa Pemerintah telah mengusulkan satu permufakatan tentang masalah berbagi kekuasaan dengan tentara di bagian Timur Libia yang dikepalai oleh Jenderal Khalifa Haftar.
Serdadu Tentara Nasional Lybia melaukan patroli di Qawarsha, Benghazi, Libia Timur . (Foto:AFP/Kantor Berita Vietnam) |
Ketika berbicara di depan jumpa pers di Ibukota Tripoli, jubir Mohamed Al-Sallak menekankan: Perdana Menteri (PM) Fayez Serraj menyambut semua gagasan yang bisa membantu memecahkan krisis di Libia, namun menegaskan akan tidak mempelajari satu permufakatan tentang masalah berbagi kekuasaan dengan tentara di bagian Timur.
Pernyataan tersebut dikeluarkan sehari setelah Koran Asharq Al-Awsat di London memberitakan bahwa PM Fayez Serraj telah meminta kepada Jenderal Haftar bersama-sama berbagi kekuasaan untuk menghentikan eskalasi antara dua pihak. Namun, menurut koran ini, permintaan PM Fayez Serraj telah ditolak oleh Jenderal Haftar.
Pemerintah yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada tanggal 19 Maret telah memberitahukan: proses perundingan tentang penyatuan tentara negara ini di Kairo, Ibukota Mesir sedang digelarkan dengan aktif. Delegasi militer di bagian Timur Libia yang dikepalai oleh Jenderal Haftar dan delegasi militer Pemerintah Libia yang disponsori oleh PBB telah tiba di Ibukota Kairo pada tanggal 18 Maret untuk menghadiri pertemuan ke-6 yang berbahas tentang masalah ini.