(VOVworld) – Pada Senin (2 Juni), Pemerintah Persataun Nasional telah dilantik  dengan kesaksian Presiden Mahmoud Abbas di kota Ramallah di Tepian Barat. Ini merupakan Pemerintah Persatuan Nasional pertama di Palestina selama 7 tahun ini. Pemerintah persatuan bangsa baru Palestina beranggotakan 17 Menteri dan mereka adalah para teknokrat independen, tidak ada wakil dari gerakan Fatah dan Hamas. Diantara para Menteri, ada lima orang dari Jalur Gaza. Kepala Pemerintah ini adalah Perdana Menteri (PM) Rami Hamdallah. Ketika berbicara di depan acara pelantikan ini, Presiden Mahmoud Abbas menekankan bahwa pembentukan Pemerintah Persatuan Nasional telah menghentikan perpecahan di Palestina. Dia memberitahukan bahwa Pemerintah baru akan melaksanakan komitmen-komitmen yang telah dikeluarkan Pemerintah sebelumnya serta semua permufakatan yang diesahkan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).


Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, pada Senin (2 Juni), Pemerintah pimpinan Presiden Barack Obama menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) akan bekerjasama dan terus memberikan bantuan kepada Pemerintah Persatuan Nasional yang baru saja dibentuk di Palestina. Sementara itu, kalangan Israel dengan keras mengutuk dan merasa sangat kecewa terhadap pernyataan AS tersebut. Kalangan pejabat Israel menganggap bahwa sebagai pengganti bekerjasama dengan Pemerintah yang disokong oleh Hamas, Washington harus mendesak kepada Presiden Pemerintah Palestina (PA), Mahmoud Abbas supaya membatalkan permufakatan dengan gerakan Islam ini dan melakukan kembali perundingan damai dengan Israel. Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Kementerian Luar Negeri negara ini telah menolak memberikan komentar tentang masalah ini, tapi sebelumnya para Menteri senior Israel memutuskan memboikot Pemerintah baru Palestina karena ada sokongan dari gerakan Islam bersenjata Hamas – organisasi yang dimasukan ke daftar kelompok teroris oleh Israel dan AS./.