(VOVworld) – Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande, Senin (22/8), menyerukan kepada 27 negara anggota Uni Eropa supaya mencari “nafas baru” pada Konferensi Tingkat Tinggi darurat Uni Eropa pada pertengahan September mendatang di Bratislava (Slovakia) setelah pemilih Inggris memberi suara keluar dari Uni Eropa (Brexit).
Tiga pemimpin tersebut
(Foto : EPA/Kantor berita Vietnam)
Ketika berbicara di depan kalangan pers di kapal bandara Garibaldi, Italia, setelah Pertemuan Puncak Uni Eropa terbatas antara pemimpin tiga negara, Presiden Francois Hollande menekankan bahaya yang paling besar bagi Uni Eropa dan negara anggota sekarang yalah “tidak melenceng, terpecah-pecah, dan egois”. Pada fihaknya, Perdana Menteri Italia, Metteo Renzi menegaskan bahwa Uni Eropa akan tidak berantakkan pasca Brexit. Di samping itu, para pemimpin Jerman, Perancis, Italia juga menekankan langkah yang kuat untuk mendorong pertumbuhan dan menanggulangi pengangguran dalam kalangan muda. PM Italia menyerukan kepada negara-negara Uni Eropa supaya mengikuti kebijakan keuangan yang memperketat ikat pinggang dan keseimbangan anggaran keuangan. Tentang masalah ini, Kanselir Jerman, Angela Merkel menegaskan bahwa permufakatan tentang stabilitas anggaran keuangan Uni Eropa akan memberikan keluwesan untuk bisa menggunakan anggaran keuangan ini secara pandai.