Pemimpin Perancis dan Jerman menegaskan bahwa krisis migran merupakan tantangan sejarah terhadap Eropa
(VOVworld) – Ketika berbicara di depan Parlemen Eropa di Strassburg, Perancis, pada Rabu sore (7 Oktober), Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Perancis, Francois Hollande secara darurat mengimbau kepada para legislator Eropa supaya memperkuat solidaritas dan bersama-sama beraksi untuk menangani krisis migran.
Presiden Perancis, Francois Hollande
(Foto: baomoi.com)
Kanselir Jerman, Angela Merkel menyebut krisis ini sebagai “satu tantangan yang bersifat sejarah” terhadap Eropa dan untuk menanganinya harus ada upaya seluruh Eropa. Juga menurut dia, satu Uni Eropa yang bebas dan bersatu tetap merupakan “impian” dari banyak migran dari Eropa Timur serta Timur Tengah dan Timur Dekat, oleh karena itu hal yang perlu dilakukan Uni Eropa ialah bagaimana berperilaku terhadap masalah ini.
Sementara itu, Presiden Perancis, Francois Hollande mengimbau kepada Uni Eropa supaya dengan gagah berani dan maju ke depan dalam menangani krisis migran serta titik-titik panas di perbatasan Eropa, alih-alih melakukan intervensi yang terbatas atau “hanya melihat-lihat saja” seperti sekarang. Dia bahkan menganggap bahwa kalau Uni Eropa tidak bekerjasama secara lelbih intensif dan ekstensif dari pada sebelumnya dalam menghadapi tantangan-tantangan sekarang, maka ini akan merupakan tanda-tanda dari “berakhirnya persekutuan” ini.