Pemogokan membuat Perancis terperangkap ke dalam instabilitas sosial menjelang EURO-2016
(VOVworld) – Pemogokan-pemogokan yang dilakukan cabang perkereta-apian dan penerbangan sedang ada bahaya menimbulkan instabilitas di Perancis hanya kurang lebih 2 pekan menjelang Kejuaraan Sepak Bola Eropa (EURO-2016) setelah berbagai serikat sekerja pada Senin (30/5), tetap tidak mengubah pandangan yang mengatakan bahwa perlu mencabut rancangan undang-undang tentang reformasi kerja baru. Kepala Federasi Majikan Perancis menuduh berbagai serikat sekerja ini berperilaku seperti “kaum teroris”, sehingga membuat laju lintas negara ini ada bahaya terkena pengaruh karena pemogokan-pemogokan. Sementara itu, para manajer cabang pariwisata di Paris juga menyatakan kecemasan bahwa semua mogok dan pawai yang terus-menerus menjadi kekerasan di Perancis sedang menghalangi para turis datang ke salah satu diantara tempat-tempat wisata papan atas di dunia ini.
Perancis memperkuat keamanan menjelang Kejuaraan Sepak Bola Eropa (EURO-2016)
(Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam)
Presiden Perancis, Francois Hollande dan Pemerintah negara ini telah menolak memberikan konsesi terhadap tuntutan gigih dari CGT-salah satu diantara serikat-serikat sekerja yang paling besar di negara ini yang berdiri di belakang demonstrasi selama waktu lalu untuk menentang rancangan reformasi kerja yang baru bahwa harus mencabut rancangan yang dianggap lebih menguntungkan kalangan majikan daripada para pekerja. Setelah melumpuhkan seluruh negeri Perancis dengan cara memblokade kilang-kilang minyak dan gudang-gundang BBM, CGT menyambut seruan melakukan mogok dalam jaringan kereta api yang direncanakan akan diadakan dari 31Mei ini dan jaringan Metro Paris dari tanggal 2 Juni mendatang.