(VOVWORLD) - Serangan terhahap dua Masjid di Kota Chrischurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3) yang menewaskan sedikitnya 49 orang, telah membangkitkan gelombang kecaman yang keras di seluruh dunia.
Tembakan di Selandia Baru (Foto :AP) |
Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengutuk serangan ini sebagai satu pembunuhan massal terhadap komunitas orang Islam. Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin menganggap bahwa serangan terhadap penduduk sipil ini amat mengerikan dan tanpa moral.
Presiden Komisi Eropa, Donald Tusk menganggap serangan ini sebagai kasus yang menyedihkan dan serangan yang kejam ini akan tidak bisa merugikan nilai-nilai humaniora di Selandia Baru.
Perdana Menteri Inggris, Theresa May menyatakan simpati mendalam atas serangan ini. Pasukan polisi anti terorisme dari Inggris menegaskan bersedia bekerjasama dengan para rekan Selandia Baru untuk melakukan investigasi terhadap serangan ini.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, Menteri Luiar Negeri Jerman, Heiko Maas dan Presiden Perancis, Emmanuel Macron menyampaikan prihatin dan berduka cita kepada para warga Selandia Baru dan para korban, bersamaan itu menegaskan selalu bahu-membahu dengan Selandia Baru untuk melawan tindakan teror.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg memberitahukan bahwa pasukan koalisi militer ini bersedia bahu-membahu dengan Selandia Baru untuk menjaga ketertiban sosial dan nilai-nilai bersama.
PM Norwegia, Erna Solberg telah menyerukan kepada komunitas internasional supaya bersama-sama memundurkan semua tindakan ekstrim setelah serangan di Selandia Baru.