Penjabat PM Selandia Baru: Militerisasi Laut Timur merintangi kebebasan mobilitas

(VOVWORLD) - Ketika diinterviu  Radio ABC dari Australia, pada Selasa pagi (10 Juli),  Penjabat Perdana Menteri (PM) Selandia Baru yang sekaligus adalah Menteri Luar Negeri (Menlu)  negara ini, Winston Peters menegaskan:  militerisasi Laut Timur menciptakan pengaruh yang tidak baik terhadap kawasan. 
Penjabat PM Selandia Baru:  Militerisasi Laut Timur merintangi kebebasan mobilitas - ảnh 1Penjabat PM Selandia Baru  Winston Peters . (Foto: Stuff)

Dia juga memberitahukan:  Selandia Baru dengan terus terang  ingin mengadakan dialog ketika menentang tindakan Tiongkok di Laut Timur ketika menegaskan bahwa itu merupakan tindakan yang tidak menaati semua aturan hukum internasional yang tercantum dalam Pernyataan tentang Strategi Pertahanan yang baru saja diumumkan. Dia memberitahukan: Saya tidak percaya bahwa  militerisasi Laut Timur merupakan satu tindakan  baik terhadap kawasan dan hal itu  banyak berpengaruh terhadap Selandia Baru. Saya percaya bahwa semua  negara harus menaati semua aturan dan hukum internasional untuk menjamin agar dunia ini lebih selamat dan lebih aman. Saya tidak ingin melihat hak kebebaan mobilitas di wilayah laut internasional dirintangi. Tindakan ini menimbulkan banyak akibat dan  justru ini  merupakan pengaruh paling jelas   ketika Tiongkok melakukan militerisasi terdahadap Laut Timur.

Penjabat PM Selandia baru  juga memberitahukan: Selandia Baru akan memperkuat kerjasama dengan negara-negara di kawasan untuk menjamin mempertahankan  keamanan dan keselamatan di Pasifik, di antaranya Australia merupakan salah satu di antara mitra-mitra yang  paling penting.

Komentar

Yang lain