Perancis berseru kepada Israel supaya mengekang diri tentang situasi di Jalur Gaza
(VOVWORLD) - Perancis mendesak Israel mengekang diri setelah tentara Israel memberikan balasan terhadap demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan oleh orang Palestina di daerah perbatasan jalur Gaza-Israel, sehingga membuat sedikitnya 16 orang Palestina tewas.
Panorama bentrokan antara orang Palestina dengan pasukan keamanan Israel di demonstrasi untuk menuntut hak berepatriasi dari orang Palestina di Jalur Gaza pada 30/3. (Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam) |
Dalam pernyataan-nya pada Minggu (1 April), Kementerian Luar Negeri Perancis menekankan bahwa mengulangi lagi kepada kalangan otoritas Israel tentang kewajiban Israel dalam membela penduduk sipil dan mendesak negara ini guna menunjukkan sikap mengekang diri, mengekang diri sebesar-besarnya melihat pengekangan paling besar. Perancis juga menonjolkan hak melakukan demonstrasi damai dari orang Palestina.
Sebelumnya, pada jumat (30 Maret), ribuan orang Palestina telah datang ke 6 tempat yang berbeda di Jalur Gaza Timur untuk ikut serta pada pawai damai dengan tujuan mengirim pesan kepada dunia bahwa orang Palestina punya hak-hak yang sah, di antaranya ada hak berepatriasi. Pawai ini mengawali demonstrasi yang akan memakan waktu 6 pekan sampai kantor baru Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yerusalem direncanakan akan dibuka pada 14 Mei mendatang. Pengakuan Presiden AS, Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai Ibukota Israel pada bulan Desember 2017 menghadapi tentangan kuat dari orang Palestina yang selama ini selalu menganggap Yerusalem Timur sebagai Ibukota Negara Palestina pada masa depan.