(VOVworld) – Pada Sabtu (10 Mei), Presiden Perancis, Francois Hollande dan Kanselir Jerman, Angela Merkel mengeluarkan satu pernyataan bersama guna mendesak kepada pasukan-pasukan keamanan Ukraina supaya menghentikan serangan-serangan terhadap kantor-kantor negara yang diduduki pasukan demonstran, bersamaan itu Presiden Rusia, Vladimir Putin supaya mengajukan
"indikasi-indikasi untuk meredakan ketegangan”, menciptakan syarat untuk pemilu presiden di Ukraina.
Presiden Francois Hollande dan Kanselir Angela Merkel
(Foto: dantri.com.vn)
Presiden Francois Hollande dan Kanselir Angela Merkel mengeluarkan pernyataan bersama tersebut sebelum referendum tentang kemerdekaan di provinsi-provinsi di Ukraina Timur berlangsung pada Minggu (11 Mei) dan pemilu presiden di Ukraina pada 25 Mei ini. Dalam pernyataan bersaman tersebut, dua pemimpin telah memperingatkan bahwa kalau pemilu presiden di Ukraina tidak berlangsung seperti rencana, maka akan menimbulkan instabilitas lebih lanjut lagi di Ukraina, dan dalam situasi ini akan ada
“akibat-akibat yang pantas”.
Pernyataan ini dianggap sebagai peringatan bahwa negara-negara Barat mungkin bisa memperluas sanksi-sanksi terhadap Moskwa yang menyasar pada semua sektor dalam perekonomian Rusia. Presiden Perancis dan Kanselir Jerman juga mengimbau kepada Pemerintah Kiev dan wakil semua daerah di Ukraina supaya melakukan satu
“dialog nasional”. Kanselir Angela Merkel berharap supaya dialog ini akan dimulai pada pekan depan./.