(VOVWORLD) - Presiden Vietnam, Nguyen Xuan Phuc akan melakukan kunjungan resmi ke Federasi Rusia dari tanggal 29/11-2/12 atas undangan Presiden Federasi Rusia, Vladmir Putin.
Dubes Vietnam untuk Federasi Rusia, Dang Minh Khoi (foto: VOV) |
Menurut Duta Besar (Dubes) Vietnam di Federasi Rusia, Dang Minh Khoi, kunjungan Presiden Nguyen Xuan Phuc di Federasi Rusia kali ini mempunyai makna yang sangat penting yaitu memperdalam lebih lanjut dan meningkatkan hubungan kemitraan strategis yang komprehensif Vietnam-Federasi Rusia di semua bidang pada kenormalan baru. Kunjungan ini juga memanifestasikan bahwa Vietnam aktif melaksanakan garis politik hubungan luar negeri setelah Kongres Nasional XIII Partai Komunis Vietnam (PKV), sesuai dengan semangat independen, mandiri, teranekaragaman dan teraneka-arahan serta multilateral demi kepentingan nasional dan bangsa serta menyumbangkan perdamaian dan stabilitas di dunia.
Sejak 2020, tanpa memedulikan akibat pandemi Covid-19, kontak tingkat tinggi bilateral tetap dipertahankan melalui pembicaraan telepon dan konferensi online antara para pemimpin senior dua negara. Di forum-forum multilateral, kedua pihak mempunyai pandangan bersama, baik regional maupun internasional, bekoordinasi erat dan saling mendukung di forum-forum internasional. Rusia mendukung pendirian Vietnam dalam menangani sengketa di Laut Timur dengan langkah-langkah damai, tanpa menggunakan kekerasan atau mengancam menggunakan kekerasan, berdasarkan pada hukum internasional, UNCLOS 1982 dan DOC, cepat menyusun COC.
Nilai perdagangan antara dua negara pada 2020 mencapai hampir 4,85 miliar USD, meningkat sekitar 9 persen dibandingkan tahun 2019, di antaranya nilai ekspor mencapai 2,85 miliar USD, nilai impor mencapai 2 miliar USD.
Pada latar belakang wabah Covid-19, kedua negara telah berkoordinasi erat dalam mengendalikan wabah. Sekarang, kedua negara sedang membahas arahan agar Federasi Rusia memasok vaksin kepada Vietnam sesuai dengan jadwal yang telah disepakatkan dan mempercepat transfer teknologi produksi vaksin dari Rusia kepada Vietnam.