(VOVworld) – Pada hari Sabtu, (18 Januari), ketika berbicara dalam kunjungan kerja di provinsi Kratie, Perdana Menteri Kamboja, Hunsen menunjukkan bahwa “saya tidak mengizinkan sebarang kelompok orang atau perseorangan yang menggunakan Tanah Air Kamboja sebagai sandra untuk mencapai kepentingan politik”.
Perdana Menteri Kamboja, Hunsen
(Foto: news.go.vn)
Beliau menekankan bahwa sebarang tindakan yang punya indikasi dari satu kudeta, semuanya kurang bertanggung-jawab dan tidak bisa diterima. Perdana Menteri Hunsen juga menegaskan bahwa solusi politik harus dilaksanakan dengan perundingan dan melalui Parlemen, jadi bukanlah dilakukannya pawai di jalan-jalan. Kamboja sedang menghadapi krisis politik yang bersangkutan dengan hasil pemilihan umum pada bulan Juli tahun 2013, menurut itu, Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa merebut 68 kursi dan partai oposisi Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) merebut 55 kursi dalam Parlemen. CNRP menuduh adanya kecurangan dan tidak menerima hasil pemungutan suara, bersamaan itu, memboikot Parlemen. Partai oposisi ini juga mengadakan demonstrasi untuk menuntut kepada Perdana Menteri Hunsen supaya mengundurkan diri dan mengadakan kembali pemilihan umum./.