(VOVworld) – “Perubahan yang gigih untuk mengarah ke integrasi dan perkembangan berkesinambungan” menjadi tema Forum ekonomi dunia tentang Asia Timur 2013 resmi dibuka pada Kamis sore, (6 Juni) di kota Naypyidaw, Myanmar.
Perdana Menteri Nguyen Tan Dung di depan Forum WEF tentang Asia Timur
(Foto: thethaovanhoa.vn)
Dalam pidato pembukaan forum tahun ini, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan dung menekankan bahwa forum tahun ini meletakkan titik berat pada integrasi regional dan pemindahan yang merupakan satu pilihan yang sesuai dan tepat waktu. Kawasan Asia Timur sedang berkembang secara dinamis, adalah tempat berkumpulnya perekonomian-perekonomian yang terbesar di dunia dan banyak perekonomian baru muncul lainnya dengan kecenderungan dominan ialah melakukan kerjasama, konektivitas mutil tingkat, multi bidang, bersama berkembang dan saling menguntungkan. Perdana Menteri Nguyen Tan Dung juga menekankan bahwa disamping upaya dari pemerintah semua negara dan sokongan dari mitra yang berkembang, maka tidak bisa kurang partisipasi sektor swasta. Beliau mengatakan: “Saya mengimbau kepada badan usaha supaya melakukan investasi pada proyek-proyek perkembangan sosial-ekonomi di semua daerah di sepanjang koridor demi kepentingan badan usaha, komunitas dan seluruh kawasan. Pemerintah Vietnam bersedia melakukan dialog dengan badan usaha untuk terus memperbaiki dan menciptakan lingkungan bisnis yang longgar, kondusif dan menjamin kepentingan semua pihak”.
Ini untuk ke-22 kalinya Forum ini diadakan dan untuk pertama kalinya diadakan di Myanmar. Peristiwa ini memanifestaiskan perhatian dan sokongan komunitas internasional terhadap reformasi-reformasi yang kuat di Myanmar di 3 pilar politik-ekonomi-sosial dan juga menjadi bukti yang hidup-hidup tentang perkembangan yang dinamis di kawasan Asia Timur pada umumnya dan ASEAN pada khususnya.
Yang bersangkutan dengan peristiwa ini, pidato yang dibacakan PM Vietnam Nguyen Tan Dung di depan Forum Dialog Shangri-La di Singapura sedang menjadi perhatian berbagai sarjana dan pakar internasional. Sebagai salah seorang peserta yang langsung menghadiri Forum Dialog Shangri- La di Singapura Profesor Carl Thayer, Akademi Pertahanan Australia, pakar terkemuka tentang Asia Tenggara mengatakan: “ Dalam pidatonya, PM Nguyen Tan Dung telah 17 kali mengulangi kumpulan kata: “ Kepercayaan strategis”. Menurut saya, kepercayaan strategis perlu mempunyai prasyarat, berdasarkan pada patokan, hukum internasional dan kehormatan satu sama lain. Kalau semua pemerintah bekerjasama, kita bisa mudah memprakirakan cara perilaku fihak yang lain dan akan lebih percaya satu sama lain. Kita bisa melakukan hal ini dengan upaya- upaya nyata. Sekarang ini, kumpulan kata tentang kepercayaan strategis sedang digunakan oleh banyak pejabat tingkat tinggi. Pada hari terakhir Forum Shangri-La yang lalu, kumpulan kata ini telah diulangi banyak oleh Menhan negara-negara”.
Dalam pidatonya , PM Nguyen Tan Dung juga menekankan kesatuan dalam ASEAN untuk menghadapi semua tantangan regional./.