Perdana Menteri Vietnam- Laos- Kampuchia Mengadakan Pembicaraan secara Virtual
(VOVWORLD) - Pada tanggal 10 Maret pagi, dari jembatan televisi di Hanoi, Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyen Xuan Phuc telah mengadakan pembicaraan secara virtual dengan PM Kerajaan Kamboja Samdech Techo Hun Sen dan PM Laos Thongloun Sisoulith.
Pada tanggal 10 Maret pagi, dari jembatan televisi di Hanoi, Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyen Xuan Phuc telah mengadakan pembicaraan secara virtual dengan PM Kerajaan Kamboja Samdech Techo Hun Sen dan PM Laos Thongloun Sisoulith.
PM Nguyen Xuan Phuc berbicara pada jembatan televisi di Hanoi. Foto:Thong Nhat/ VNA |
Tiga PM menilai tinggi arti dari pembicaraan tingkat tinggi secara virtual kali ini menurut gagasan PM Kamboja Hun Sen yang turut mempertahankan dan memperkokoh hubungan persahabatan tradisional antara Vietnam- Laos dan Kamboja pada umumnya dan pimpinan tingkat tinggi tiga negara pada khususnya.
Pembicaraan secara virtual dari jembatan televisi di Hanoi. Foto: Thong Nhat/ VNA
|
PM tiga negara sepakat mendorong kerjasama dan saling membantu dalam menanggulangi pandemi Covid 19, terus menciptakan syarat yang kondusif bagi manusia maupun barang-barang untuk melewati koridor pabean maupun aktivitas kerjasama dan investasi, sepakat berkoordinasi untuk mendorong kemungkinan mengakses vaksin semua negara yang sedang berkembang, menggelarkan secara efektif semua gagasan terkait yang disahkan dalam kerangka ASEAN 2020, di antaranya ada Gudang cadangan alat medis darurat ASEAN dan Koridor mobilitas ASEAN. Tiga PM mengapresiasi hubungan kerjasama secara efektif antara tiga negara di Forum sub kawasan, regional dan internasional selama ini, menegaskan komitmen dari negara-negara anggota yang lain dalam mendorong proses pembangunan Komunitas ASEAN.
Ketika berbicara tentang masalah-masalah regional yang mendapat perhatian bersama, ketiga PM berbagi pendapat tentang keinginannya agar supaya Myanmar cepat menjadi stabil kembali, menangani perselisihan melalui dialog secara damai, demi kepentingan Myanmar sendiri, demi lingkungan perdamaian dan stabilitas di kawasan; sekaligus sepakat terus mendukung peran sentral dan upaya-upaya ASEAN. Ketiga PM nenekankan pentingnya mempertahankan perdamaian dan stabilitas di Laut Timur; sepakat berkoordinasi menyusun satu COC yang substantif, efektif dan sesuai dengan Hukum internasional. Ketiga PM juga sepakat terus memperkuat kerjasama dalam mengelola dan menggunakan sumber air sungai Mekong, menangani secara layak semua masalah yang bersangkutan dengan pengembangan hidrolistrik di aliran utama dan memperkuat kerjasama pengembangan energi bersih dan energi yang terbarukan.