Ketika berbicara  di depan peringatan ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, Le Luong Minh menegaskan bahwa peristiwa ini menandai satu tonggak lagi di jalan perkembangan yang tidak henti - hentinya untuk melaksanakan target perdamaian, keamanan, kestabilan, keadilan, demokrasi, perkembangan dan kesejahteraan dari ASEAN. Sekjen Le Luong Minh menilai bahwa semakin menuju dekat ke target pembentukan rumah bersama pada 2013, ASEAN semakin  mendapat banyak kesempatan, akan tetapi kesulitan dan tantangan yang dihadapinya  juga  lebih besar lagi, menuntut semua negara anggota supaya memperkuat lebih lanjut lagi persatuan intrakawasan, berupaya bekerjasama di atas dasar mempertahankan dan menghargai identitas masing-masing bangsa, identitas ASEAN sendiri untuk menghadapi semua tantangan di kawasan dan di dunia sekarang ini untuk menjamin dan mempertahankan satu lingkungan yang damai, aman, stabil dan bekerjasama di kawasan dan di dunia bagi perkembangan.

ASEAN akan semakin memainkan peranan sentral  dalam struktur kawasan Asia Timur yang sedang dibentuk dan membangun ASEAN menjadi satu komunitas aktif diantara komunitas negara- negara global. Atas nama negara-negara mitra dialog, Duta Besar – Kepala Perwakilan Tetap Selandia Baru di ASEAN, David Taylor menegaskan komitmen semua negara mitra dialog untuk terus mendukung ASEAN, proses integrasi regional dan internasional dari ASEAN, bersamaan itu memperkuat dan memperluas lebih lanjut lagi hubungan antara ASEAN dan negara-negara mitra dialog. Sehubungan dengan kesempatan ini, di Kantor Sekretariat ASEAN, Komisi Hak Asasi Manusia ASEAN (AICHAR) telah  menyelenggarakan lokakarya tentang Pernyataan tentang Hak Asasi Manusia dari ASEAN (AHRD) dan Pernyataan Pnompenh tentang AHRD, melakukan peluncuran buku-buku yang baru saja diterbitkan tentang AHRD dan pembangunan Komunitas ASEAN pada 2015./.