(VOVworld) - Hanya dua jam setelah permufakatan gencatan senajata berlaku pada pukul 0.00 pada Minggu (15 Februari) menurut waktu Ukraina, wakil militer pasukan penuntut kemerdekaan di Ukraina Timur, Edward Basurin menuduh pihak Kiev melanggar permufakatan ini. Pada sidang darurat pada Minggu pagi (15 Februari), Edward Basurin memberitahukan: Pada pukul 2.00 pagi menurut waktu lokal, tentara Kiev telah melepaskan tembakan terhadap pangkalan-pangkalan negara yang menamakan diri Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Serangakan ini membuat para penembak penuntut kemerdekaan di Donetsk terpaksa memberikan tembakan balasan. Kepala yang menamakan diri Republik Rakyat Donetsk Aleksandr Zakhachenk berseru supaya mengadakan sidang darurat tentang tindakan pelanggaran tentara Ukraina terhadap permufakatan gencatan senjata.
Permufakatan gencatan senjata di Ukraina Timur telah gagal
(Foto: vietnamplus.vn)
Pada hari yang sama, pemimpin yang menamakan diri Republik Rakyat Lugansk, Aleksei Karjakin memberitahukan: Para penembak di sini mulai menarik senjata berat keluar dari medan perang. Pada tanggal 12 Februari, pemimpin empat negara dalam kelompok kuardralateral Normandie yang terdiri Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden Petro Poroshenko, Presiden Perancis, Francois Hollande dan Kanselir Jerman, Angela Merkel telah menandatangani pernyataan bersama tentang solusi umum jangka panjang atas masalah Ukraina, diantaranya ada butir yang sepenuhnya menyepakati solusi umum yang telah ditandatangani oleh Kelompok kontak tentang Ukraina pada hari yang sama di Minsk (ibukota Belarus). Namun, seperti halnya dengan permufakatan yang ditandatangani di Minsk pada tanggal 19 September tahun 2014, permufakatan gencatan senjata kali ini telah dilanggar segera setelah berlaku tidak lama, sehingga menimbulkan kecemasan yang mendalam tentang perkembangan-perkembangan di luar dugaan selanjutnya di negara Eropa Timur./.