(VOVWORLD) - Vietnam dan India, telah mengeluarkan Pernyataan Bersama Vietnam-India tentang kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh Presiden Vietnam, Tran Dai Quang di India dari 2-4/3/2018.
Presiden India, Ram Natah Kovind, Presiden Vietnam Tran Dai Quang dan Istri serta PM India, Narendra Modi (Foto: Nhan Sang/VNA) |
Pernyataan Bersama tersebut memberitahukan bahwa kedua fihak sepakat mempertahankan secara permanen kunjungan-kunjungan tingkat tinggi dan berbagai tingkat di kanal-kanal Partai, Pemerintah, badan legislatif, daerah dan temu pergaulan rakyat, cepat menyelenggarakan sidang selanjutnya Komite Gabungan tingkat Menteri Luar Negeri pada tahun 2018 untuk meninjau bidang-bidang kerjasama dan mengeluarkan langkah –langkah kongkrit untuk menggelarkan Program Aksi tahap 2017-2020. Kedua fihak menyepakati bahwa kerjasama pertahanan dan keamanan merupakan pilar penting dan berhasil-guna dalam hubungan kemitraan strategis dan komprehensif, menyatakan kepuasan tentang hasil-hasil yang telah dicapai di bidang ini. Kedua fihak mengutuk terorisme dengan semua bentuk, termasuk terorisme lintas perbatasan.
Kedua fihak menyepakati bahwa penguatan hubungan ekonomi dan perdagangan yang kuat merupakan target strategis dan faktor poros dari hubungan kemitraan strategis dan komprehensif dan faktor yang perlu terhadap penguatan hubungan bilateral pada umumnya, memperkuat pertukaran dan kerjasama di bidang-bidang kebudayaan, pariwisata, temu pergaulan rakyat, memperluas dan memperdalam lebih lanjut lagi hubungan tentang sejarah dan kebudayaan antara dua negara.
Kedua fihak menyepakati makna penting dalam memperkuat konektivitas Vietnam-India serta ASEAN-India. Dua pemimpin dua negara menekankan makna penting dalam membangun kasawan Indo-Pasifik menjadi damai dan makmur.
Kedua fihak menilai tinggi koordinasi satu sama lain di forum-forum regional dan internasional, sepakat meneruskan tradisi ini, menegaskan kembali akan saling mendukung dalam mencalonkan diri pada posisi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kedua fihak menegaskan kembali tekad dan upaya kerjasama dalam mempertahankan perdamaian, kestabilan dan perkembangan di kawasan Indo-Pasifik dan di seluruh dunia. Kedua fihak juga menekankan makna penting dan perlunya menaati secara semaksimal hukum internasional, khususnya UNCLOS 1982, termasuk melaksanakan kewajiban-kewajiban hukum internasional secara beriktikat baik, mempertahankan kebebasan maritim dan penerbangan di Luart Timur, menghormati secara lengkap proses-proses diplomatik dan hukum, memecahkan sengketa-sengketa dengan langkah damai, tidak menggunakan atau mengancam menggunakan kekerasan, sesuai dengan hukum internasional. Dengan semangat tersebut, kedua fihak mendukung pelaksanaan secara lengkap dan efektif DOC, menuju ke selakasnya menyelesaikan COC.