(VOVworld) – Pada hari Rabu, (26 Juni), Vietnam dan Kerajaan Thailand mengeluarkan Pernyataan Bersama Vietnam-Thailand tentang kunjungan resmi di Kerajaan Thailand yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV), Nguyen Phu Trong.
Sekjen Nguyen Phu Trong dan PM Thailand, Yingluck Shinawatra
(Foto: tv.vtc.vn)
Pernyataan Bersama ini menunjukkan bahwa atas undangan Perdana Menteri (PM) Thailand, Yingluck Shinawatra, Sekjen Nguyen Phu Trong telah melakukan kunjungan resmi di Kerajaan Thailand dari 25 sampai 27 Juni 2013. Selama berada di Thailand, Sekjen Nguyen Phu Trong telah melakukan pertemuan bilateral dengan PM Yingluck Shinawatra, melakukan pertemuan dengan Ketua Majelis Rendah Somsak Kiatsuranont, Ketua Majelis Tinggi, Nikom Waratpanji, pimpinan partai-partai politik di Thailand, kalangan badan usaha Thailand, Asosiasi Persahabatan Thailand, menerima Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Thammasat, menemui komunitas diaspora Vietnam, mengunjungi beberapa basis ekonomi dan kebudayaan di ibu kota Bangkok dan provinsi Nakhon Phanom.
Pada pembicaraan antara Sekjen Nguyen Phu Trong dengan PM Yingluck Shinawatra, kedua pemimpin sepakat memperkuat temu pertukaran dan kerjasama yang lebih erat lagi antara partai-partai politik di Thailand dan Vietnam, terdiri dari tukar-menukar informasi, berbagi pengalaman memimpin, mengelola, memperkuat dialog politik di berbagai tingkat, khususnya tingkat senior, terus memperkuat temu pertukaran rakyat, diantaranya ada temu pertukaran antara kaum pemuda dan anak-anak dua negara.
Diatas hubungan persahabatan dan kerjasama Vietnam-Thailand, kedua pemimpin telah memutuskan membawa hubungan antara dua negara menjadi hubungan Kemitraan Strategis untuk membuka satu prospek baru bagi hubungan kerjasama yang lebih dekat, demi kepentingan rakyat dua negeri, demi perdamaian, kestabilan dan perkembangan di kawasan maupun turut membangun Komunitas ASEAN yang bersatu dan kuat. Dengan tujuan itu dan diatas dasar semua permufakatan, kerangka dan mekanisme kerjasama yang sudah ada, kedua pemimpin tersebut sepakat memperkuat hubungan Kemitraan Strategis di bidang-bidang sebagai berikut:
Tentang hubungan politik: Memperkuat saling percaya dan saling pengertian melalui pertukaran kunjungan-kunjungan tingkat tinggi dan dialog politik strategis, mempertahankan hubungan politik yang baik untuk menciptakan fundasi yang mantap bagi perkembangan dan penguatan kerjasama di bidang lainnya.
Tentang kerjasama pertahanan-keamanan: Memperkuat, memperluas dan meningkatkan hasil-guna kerjasama pertahanan dan keamanan, memperkuat kerjasama untuk menangani tantangan keamanan tradisional dan non-tradisional, memperkuat kerjasama tentang kekonsulatan dan menegaskan kembali komitmen tidak mengizinkan sebarang perseorangan atau organisasi yang menggunakan wilayah negara ini untuk melakukan aktivitas menentang negara lain.
Tentang kerjasama ekonomi: Memperkuat kerjasama tentang investasi, perdagangan, energi, telekomunikasi, teknologi informasi dan transportasi-perhubungan, berusaha meningkatkan nilai perdagangan bilateral antara dua negara saban tahun untuk mencapai kira - kira USD 15 miliar pada tahun 2020, memperkuat konektivitas perhubungan antara dua negara dan dengan negara-negara lain di kawasan melalui jaringan jalan-jalan darat yang sedang ada dan koridor ekonomi, khususnya koridor ekonomi Timur-Barat, jalan nomor 8 dan nomor12.
Tentang kerjasama sosial, kebudayaan, temu pertukaran rakyat dan bidang-bidang yang menjadi minat bersama: membentuk pusat-pusat penelitian Vietnam dan Thailand di beberapa universitas masing-masing negara, memperkuat kerjasama ketenaga-kerjaan, meningkatkan peranan organisasi-organisasi persahabatan seperti komunitas diaspora Thailand di Vietnam dan diaspora Vietnam di Thailand maupun memperkuat akerjasama di semua tingkat daerah, memperkuat temu pertukaran rakyat melalui Asosiasi Persahabatan Vietnam-Thailand dan Thailand-Vietnam.
Tentang kerjasama regional dan internasional: Memperkuat semua upaya bersama untuk membangun Komunitas ASEAN yang terkait tentang politik, ekonomi dan tanggung-jawab sosial, mengembangkan peranan sentral Asosiasi dalam struktur kawasan, demi perdamaian, kerjasama dan perkembangan di kawasan, melakukan koordinasi yang erat di semua forum regional dan memperkuat pengembangan ekonomi kawasan dan sub-kawasan yang terdiri Forum sungai Mekong dengna mitra-mitra maju , mempersempit kesenjangan perkembangan di kawasan Asia Tenggara, berkoordinasi dan menyokong calon masing-masing negara dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan semua organisasi internasional dan regional lainnya.
Untuk menggelarkan hubungan Kemitraan Strategis, kedua pemimpin sepakat menugasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dua negara supaya berkoordinasi dengan semua kementerian dan instansi yang bersangkutan untuk menyusun Rencana Aksi tentang bidang-bindang yang diungkapkan di atas untuk dibahas pada persidangan bersama Komite Gabungan tentang Kerjasama Bilateral yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri dua negara.
Kedua pemimpin berkomitmen memperdalam lebih lanjut lagi hubungan kerjasama antara dua negara untuk membangun satu Komunitas ASEAN yang tunggal, terkait, kuat dan memperkuat semua kerangka ASEAN seperti ASEAN + 1, ASEAN + 3, Forum kawasan dan sidang tingkat Menteri Pertahanan ASEAN. Kedua pemimpin juga sepakat memperkuat konsultasi dan kerjasama di semua forum multilateral regional dan internasional.
Kedua pemimpin menyetujui perlunya melakukan koordinasi yang erat dalam mempertahankan perdamaian dan kestabilan di Laut Timur, memperkuat saling percaya melalui kerjasama maritim, memperkuat keamanan maritim yang terdiri dari kebebasan maritim dan transit, mengekang dan tidak menggunakan kekerasan, memecahkan semua sengketa dengan langkah-langkah damai diatas dasar hukum internasional, terdiri dari Konvensi PBB tentang Hukum Laut -1982 (UNCLOS) dan Deklarasi tentang perilaku dari semua pihak di Laut Timur (DOC), Kode Etik tentang perilaku dari semua pihak di Laut Timur (COC).
Kedua pemimpin menekankan perlunya memperkuat kerjasama dalam melaksanakan semua langkah membela dan menggunakan sumber air bersama demi perkembangan yang berkesinambungan dan melakukan penelitian menyeluruh tentang penggunaan sumber air sungai Mekong secara berkesinambungan.
Sekjen Nguyen Phu Trong mengundang PM Thailand, Yingluck Shinawatra supaya cepat mengunjungi Vietnam. Waktu kongkrit untuk kunjungan ini akan diatur melalui saluran diplomatik./.