Kantor berita Reuters menilai bahwa hubungan antara dua “mantan musuh” kian menjadi lebih dekat dan kunjungan Wapres Harris di Hanoi tampaknya menjadi bukti yang paling jelas untuk hal ini. Pada pertemuan-pertemuan dengan pimpinan Vietnam, Wapres Harris menegaskan bahwa AS mendukung satu negara Vietnam yang kuat, merdeka, makmur, terus berinovasi, memperluas integrasi internasional, dan memainkanperan yang kian penting di ASEAN dan kawasan.

Banyak koran mengutip pernyataan Wapres Harris dalam jumpa pers pada 26 Agustus di Hanoi, menyebut kunjungannya sebagai “sinyal untuk mengawali halaman baru dalam hubungan Vietnam-AS”.

Menurut New York Times, kunjungan di Singapura dan Vietnam selama 7 hari tersebut merupakan peluang bagi Wapres Harris untuk menegaskan posisinya di gelanggang internasional setelah lawatan asing yang pertama ke Amerika Tengah pada Juni lalu.

Kantor berita AFP menilai bahwa kunjungan tersebut bertujuan membentuk kembali hubungan dengan kawasan setelah bertahun-tahun penuh dengan gejolak di periode pimpinan mantan Presiden Donald Trump, bersamaan itu menekankan komitmen AS dengan para sekutu.

Sedangkan menurut Asia Times, kunjungan di Singapura dan Vietnam yang dilakukan Wapres Harris menunjukkan tekad dan komitmen AS terhadap kawasan Asia Tenggara.