Pers RDRK berseru kepada AS supaya menandatangani pernyataan berakhirnya perang
(VOVWORLD) - Media luar negeri Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) sedang meningkatkan tekanan dan menuntut kepada Amerika Serikat (AS) supaya menandatangani pernyataan berakhirnya perang Korea (1950-1953) pada latar belakang ada desas-desus tentang kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo ke Pyong Yang pada waktu mendatang.
Pemimpin RDRK, Kim Jong-un (kiri) dan Presiden AS, Donald Trump (Foto: Daily Express) |
Pers luar negeri RDRK juga terus berseru supaya menghapuskan sanksi-sanksi internasional terhadap Pyong Yang dan beranggapan bahwa sanksi-sanksi dan perbaikan hubungan tidak bisa dikaitkan satu sama lain.
Uriminzokkri, Website yang dimiliki oleh Negara RDRK, pada Kamis (23 Agustus), memuat artikel yang mengatakan bahwa pernyataan berakhirnya perang akan mengakhiri konfrontasi militer antara RDRK dan AS, menciptakan satu tahapan saling percaya dan kemajuan baru dalam hubungan bilateral. Artikel ini juga menegaskan bahwa pernyataan berakhirnya perang merupakan langkah pertama yang mengarah ke keamanan dan perdamaian di kawasan dan di dunia.
Sementara itu, satu website lain yang dimiliki oleh Negara RDRK ialah Meari, pada hari yang sama, juga mengatakan bahwa sanksi-sanksi AS merupakan sebab-musabab yang membuat hubungan bilateral mengalami kemacetan. Website ini juga menegaskan bahwa hubungan AS-RDRk atau Republik Korea-RDRK sulit bisa menjadi baik jika AS tetap mempertahankan sanksi-sanksi dengan dukungan Republik Korea.