(VOVworld)- Komite Hak Azasi Manusia Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin, (26 November), mengesahkan satu resolusi tentang Myanmar, yang antara lain menegaskan sokongan terhadap reformasi-reformasi yang dilakukan negara ini pada tahun lalu, bersamaan itu, memanifestasikan kecemasan tentang bentrokan-bentrokan suku di negara Asia Tenggara ini.
Serdadu Myanmar digelarkan di negara bagian Rakhine untuk menstabilkan situasi pada bulan Oktober
(Foto: vietnamplus.vn)
Resolusi tersebut menyambut perkembangan-perkembangan positif dalam usaha reformasi di Myanmar, diantaranya ada persiapan bagi penyelenggaraan pemilihan Parlemen pada April tahun mendatang, pemberian remisi terhadap para tahanan, menandatangani beberapa permufakatan perdamaian dengan 10 kelompok etnis bersenjata dan memperkuat pengembangan sosial-ekonomi. Akan tetapi, resolusi tersebut juga menyatakan “kecemasan mendalam” terhadap bentrokan bersenjata yang berlangsung secara terus menerus di negara bagian Kachin dan meledaknya kekerasan antara umat Buddhis dan Muslim di negara bagian Rakhine di Myanmar Barat baru-baru ini. Bentrokan di Myanmar telah menewaskan puluhan orang dan membuat ratusan orang lain harus mengungsi. Pada pihaknya, wakil Myanmar di komite tersebut memberitahukan bahwa negara ini sepenuhynya menyedari tantangan yang masih ada yang harus dipecahkan./.