Presiden AS, Donald Trump (kanan) dan Pemimpin RDRK, Kim Jong-un pada pertemuan puncak (Foto: Yonhap/ VNA)

Dalam surat ucapan selamat kepada Presiden Donald Trump yang dimuat di Facebook, PM Lee Hsien Loong mengatakan bahwa pernyataan bersama yang ditandatangani dua fihak merupakan kemajuan penting yang pertama dalam proses panjang menuju ke perdamaian abadi dan stabil di Semenanjung Korea tanpa senjata nuklir.

Sepucuk surat dengan isi yang sama juga disampaikan oleh PM Lee Hsien Loong kepada Pemimpin RDRK, Kim Jong-un.

Sementara itu, Wakil senior urusan politik keamanan dan hubungan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini menekankan bahwa, pertemuan puncak bersejarah AS-RDRK yang baru saja dilangsungkan merupakan “langkah perlu dan penting”, yang menujukkan bahwa denuklirisasi di Semenanjung Korea sepenuhnya bisa dicapai.

Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris , Boris Johnson mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa Pemeritah Inggris menyambut Presiden Donald Trump dan Pemimpin Kim Jong-un yang telah melakukan pertemuan puncak yang bersifat konstruktif. Pernyataan itu menekankan bahwa ini merupakan langkah penting yang menuju ke kestabilan di satu kawasan yang pernah memainkan peranan vitah terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Sementara itu, Kantor Berita “RIA Novosti” mengutip pernyataan Menlu Rusia, Sergei Lavrov yang mengatakan bahwa Moskow menyambut pertemuan puncak AS-RDRK, menekankan bahwa ini merupakan langkah “positif”.

Berpandangan sama seperti di atas, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amado telah “menyambut pernyataan bersama Pertemuan puncak antara Presiden AS, Donald Trump dan Pemimpin RDRK, Kim Jong-un di Singapura, di antaranya termasuk komitmen RDRK menuju ke denuklirisasi sepenuhnya di Semenanjung Korea”.