Pertemuan Puncak ke-2 AS-RDRK: Vietnam menegaskan posisi satu negara adi kuasa diplomatik di dunia
(VOVWORLD) - Setelah Pertemuan Puncak ke-2 Amerika Serikat (AS) – Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) yang diadakan di Kota Ha Noi, wartawan Kantor Berita Vietnam di Republik Korea telah mewarwancarai Profesor – Doktor urusan hubungan internasional, Lee Woong-Hyeon, Ketua Institut Penelitian Geo-politik Republik Korea, dosen Universitas Republik Korea tentang hasil pertemuan puncak tersebut serta proses perundingan denuklirisasi Semenanjung Korea pada waktu mendatang dan penyelenggaraan serta posisi Vietnam setelah event besar ini.
Panorama warwancara tersebut (Foto: VNA) |
Tentang pekerjaan penyelenggaraan yang dilakukan Vietnam, Profesor Lee Woong-Hyeon menilai bahwa Pemerintah Vietnam telah memanifestasikan kemampuan besar dalam menyelenggarakan satu event yang bersejarah. Sebagai salah satu di antara mitra-mitra dagang besar bagi AS, Vietnam telah menyambut baik Presiden Donald Trump secara hangat, melupakan masa lampau tentang peperangan antara dua negara. Bagi pertemuan puncak, seluruh dunia internasional ingat bahwa RDRK dan Vietnam sudah dan sedang menjadi sahabat satu sama lain. Menurut dia, sebagai sebuah negara sentral bagi Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), Vietnam telah menunjukkan kepada dunia internasional satu posisi negara adi kuasa yang ikut serta pada diplomasi internasional.
Dengan pengalaman menyelenggarakan dengan baik pertemuan puncak yang bersejarah ini, Lee Woong-Hyeon percaya bahwa Vietnam sudah menjadi satu negara adi kuasi diplomatik yang kuat di dunia. Dia memprakirakan bahwa setelah event tersebut, banyak negara akan mencari satu tempat yang aman dan hangat untuk menyelenggarakan konferensi-nya seperti Vietnam. Oleh karena itu, Vietnam akan menjadi satu negara adi kuasa ekonomi dan politik di dunia serta di kawasan Asia Tenggara.