Perundingan baru antara Iran dan Kelompok P5+1 di Austria.
(VOVworld) - Iran dan Kelompok P5+1 (yaitu Inggeris, Amerika Serikat, Rusia, Perancis dan Tiongkok plus Jerman) mengadakan kembali perundingan nuklir pada Selasa (18 Maret) di ibukota Wina (Austria) dengan harapan dari pihak negara-negara Barat bahwa krisis politik di Ukraina tidak menambah kesulitan dalam perundingan kali ini. Seorang utusan Barat menekankan: Masalah Ukraina akan tidak berpengaruh terhadap semua perundingan tingkat staf ahli antara Iran dan Kelompok P5+1 pada dua pekan lalu dan perundingan kali ini akan bisa berlangsung seperti itu. Namun, para diplomat memprediksikan bahwa perselisihan antar-negara Barat dan Rusia tentang masalah Ukraina akan menantang kesatuan antar-negara adi kuasa tentang masalah Iran pada perundingan kali ini. Seorang pejabat tinggi Amerika Serikat memberitahukan: Kelompok P5+1 ingin mengadakan temu kerja berdasar pada hasil perundingan tingkat staf ahli dan semua perselisihan yang telah dipersempit, bersamaan itu ingin mengeluarkan keputusan-keputusan keras tentang kebijakan terhadapo masalah-masalah yang masih menjumpai kebuntuan.
Kepala Perunding, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif
(Foto: baomoi.com)
Pada pihak Iran, Kepala Perunding, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif berharap supaya proses perundingan kali ini akan berlangsung secara lebih luwes terbanding dengan perundingan pada pertengahan bulan Februari lalu karena kedua pihak sedang mengusahakan cara mengeluarkan rincian-rincian yang sensitif yang bersangkutan dengan reactor air berat Arak dan tarap pengayaan uranium dari Iran./.