Perundingan tentang Pertukaran Sandera dan Tahanan Alami Kesulitan Setelah Pembunuhan Wakil Pemimpin Politik Hamas
VOV di Mesir -  
(VOVWORLD) - Pada Minggu (7 Januari), Perdana Menteri (PM) Qatar, Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani, mengumumkan kepada keluarga 6 sandera Amerika Serikat dan Israel yang sedang ditahan Gerakan Islam Hamas di Jalur Gaza, tentang kemungkinan mencapai kesepakatan pertukaran tahanan baru dengan Hamas yang kian menjadi lebih sulit setelah pembunuhan terhadap Wakil Pemimpin Politik gerakan ini, Saleh Al-Arouri, yang dilakukan Israel.
Demonstrasi yang menyerukan pembebasan warga Israel yang diculik di Gaza di Tel Aviv, 6 Januari 2024. Foto: Miriam Alster/Flash90 |
Menurut PM Qatar, perundingan-perundingan sekarang ini sedang sangat rumit, bersamaan itu Qatar harus menghadapi banyak tantangan dalam upaya mencapai kesepakaan baru. Tantangan-tantangan sekarang ini meliputi eskalasi ketegangan setelah pembunuhan terhadap Wakil Pemimpin Gerakan Hamas di Lebanon pada tgl 2 Januari lalu. Hal ini telah menyebabkan hubungan dengan Gerakan Hamas menjadi lebih sulit.
PM Qatar berkomitmen akan tidak menyerah, tanpa memedulikan menghadapi banyak tantangan, bersamaan itu melanjutkan upaya-upaya untuk menjamin tercapainya satu kesepakatan pertukaran tahanan dan sandera baru.
VOV di Mesir