(VOVWORLD) - Dua kandidat Wakil Presiden Amerika Serikat (Wapres AS) dari Partai Republik, Wapres Mike Pence dan Legislator negara bagian California, Kamala Devi Harris, pada Rabu (7/10) pukul 21.00, waktu AS, atau Kamis (8/10) pukul 8.00, Waktu Indonesia Barat, telah memulai satu-satunya perdebatan langsung yang diadakan di Universitas Utah, Kota Salt Lake, negara bagian Utah.
Perdebatan langsung satu-satunya antara dua kandidat untuk wapres (Foto: AFP / VNA) |
Ini merupakan perdebatan para kanditat Wapres yang dinilai mempunyai makna paling penting dalam sejarah AS, di kala Presiden AS, Donald Trump, istri, dan banyak pejabat serta personel Gedung Putih positif Covid-19.
Perdebatan tersebut merupakan peluang bagi kedua kandidat Wapres, yaitu Wapres Mike Pence dan Legislator negara bagian California, Kamala Dewi Harris untuk membuktikan kapasitas dan kemampuan mereka dalam membantu Presiden menangani serentetan masalah penting tanah air sekarang ini dan dalam masa bakti 4 tahun mendatang, serta menonjolkan perbedaan antara mereka dan para rekannya untuk menciptakan satu citra independen di depan para pemilih.
Menurut rencana, setelah perdebatan ini, dua kandidat Presiden akan melakukan perdebatan pada 15/10 mendatang, di Miami, Florida, dan pada 22/10 di Nashville, negara bagian Tennessee.
Perdebatan antara dua kandidat wapres AS, Wapres Petahana Mike Pence dan Legislator Devi Harris tersebut dinilai opini umum tidak menciptakan dampak jelas untuk perlombaan masuk Gedung Putih.
Di Twitter pribadinya, Elliott Morris, wartawan “The Economist”, menilai bahwa dua kandidat telah fokus pada topik-topik yang dikeluarkan konduktor perdebatan ini, tetapi menghindari banyak pertanyaan dan terkadang hanya “menyosialisasikan” capres dalam pasangan pilpres.
Pada pihaknya, Ian Bremmer, Ketua Kelompok Penasehat Risiko Politik “Eurasi Group” menganggap bahwa ini merupakan perlombaan dengan “skor imbang”.
Sementara itu, Aaron Kall, seorang ahli tentang perdebatan di Universitas Michigan menganggap bahwa perdebatan tersebut tidak punya momen besar yang bisa menggoyang para pemilih independen.