PLO menuduh AS dan Israel yang berupaya menghentikan target pembentukan Negara Palestina
(VOVWORLD) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, pada Selasa (30 Oktober), telah menuduh Amerika Serikat (AS) berkoordinasi dengan Israel dalam rencana memisahkan Jalur Gaza dari Tepi Barat dan Yerusalem untuk menghentikan target pembentukan Negara Palestina di atas dasar garis perbatasan tahun 1967.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (yang kedua dari kanan) dalam sidang Badan Eksekutif PLO di Ramallah (Ilustrasi) (Foto: AFP/VNA) |
Dalam pernyataan-nya , PLO memberitahukan bahwa mereka telah menolak apa yang dinamakan “permufakatan abad” yang diusulkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Menurut pernyataan ini, PLO memuji upaya-upaya Sekjen Saeb Erekat dalam terus menolak permufakatan tersebut, bersamaan itu menganggap Pemerintah pimpinan Presiden Donald Trump sebagai mitra bagi pemerintahan pendudukan Israel dan merupakn satu bagian dari masalah jadi bukan-lah solusi bagi bentrokan Israel-Palestina.
Sebelumnya, pada Senin (29 Oktober), PLO telah menghentikan pengakuan terhadap Negara Isreal setelah sidang Badan Eksekutif di Ramallah. PLO menyatakan bahwa organisasi ini menghentikan komitmen-komitmen dengan pasukan pendudukan Israel sampai saat Israel mengakui Negara Palestina yang bersandar pada garis perbatasan sebelum tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukota-nya. Sekjen Aseb Erekat memberitahukan bahwa penghentian hubungan akan dilaksanakan selangkah demi selangkah, tapi karena situasi yang serius sekarang ini, harus melaksanakan keputusan-keputusan Badan Eksekutif PLO.