PM baru Inggris berkomitmen melaksanakan Brexit sesuai dengan batas waktu terakhir pada tanggal 31/10
(VOVWORLD) - Dalam pidato pertama setelah dilantik menjadi Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, pada Rabu (24/7) akan membawa Inggris ke luar dari Uni Eropa (atau Brexit) sesuai dengan batas waktu terakhir pada tanggal 31/10.
PM baru Inggris, Boris Johnson (Foto: VNA) |
Tetapi, menurut Boris Jonhson, “negara berkabut” tersebut harus mempersiapkan skenario bagi kemungkinan Brexit tidak mencapai permufakatan Brexit kalau Uni Eropa terus menolak melakukan perundingan kambali permufakatan yang dicapai oleh mantan PM Theresa May dengan para pemimpin “rumah bersama” pada bulan November tahun lalu. Dia menegaskan bahwa dia berencana mencapai satu permufakatan Brexit baru, meskipun Uni Eropa telah berulang kali menyatakan akan tidak melakukan perundingan kembali permufakatan sekarang. Menurut PM baru Inggris, London akan tidak menunggu lagi dan sekarang adalah tempat untuk melakukan tindakan dan mengeluarkan keputusan serta peranan berjalan di depan keras untuk mengubah tanah air demi satu masa depan yang lebih cerah.
Sajid Javid adalah orang pertama yang diangkat dan memangku jabatan sebagai Menteri Keuangan. PM Boris Johnson telah mengangkat Dominic Raab menjadi Menteri Luar Negeri Inggris dan dia juga diangkat memangku jabatan Menteri Pertama, satu posisi tidak ada hak yang konkret dan adalah posisi yang paling tinggi di antara para menteri.
Priti Patel menjadi Menteri Dalam Negeri Inggris. Ben Wallace menjadi Menteri Pertahanan. Stephen Barclay terus memegang jabatan sebagai Menteri urusan masalah Brexit. Lizz Truss menjadi Menteri Perdagangan Internasional. Matt Hancock terus memegang jabatan sebagai Menteri Kesehatan. Robert Buckland menjadi Menteri Hukum dan Amber Rudd terus memegang jabatan sebagai Menteri Lapangan Kerja dan Pensiun.