PM Inggris berkomitmen mempelajari kembali masalah mengadili kriminalitas terorisme
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson berkomitmen akan mempelajari kembali sistim pengadilan negara ini setelah serangan teror dengan pisau di jembatan London baru-baru ini yang menewaskan 2 orang.
Polisi Inggris membantu para korban dalam serangan dengan pisau tersebut (Foto; AFP/VNA) |
Dalam pernyataannya, PM Boris Johnson, pada Sabtu (30/11), berkomitmen bahwa kalau merebut kemenangan dalam pemilihan umum mendatang, dia akan menerapkan hukuman penjara minimal 14 tahun terhadap kriminalitas-kriminalitas terorisme yang serius, bahkan beberapa obyek akan tidak pernah dibebaskan, bersamaan itu menghapuskan pembebasan yang lebih dini untuk kriminalitas-kriminalitas teroris.
Sementara itu, pemimpin Partai Buruh yang beroposisi, Jeremy Corbyn menekankan: serangan tersebut merupakan tragedi, bersamaan itu berseru supaya melakukan investigasi secara menyeluruh cara operasi dari sistim hukum pidana negara ini.
Organisasi IS, pada hari yang sama, telah mengakui sebagai pelaku serangan teror di jembatan London tersebut dan menegaskan bahwa serangan ini dilakukan untuk menyambut seruan IS dalam menyerang negara-negara peserta persekutuan yang melawan kelompok mujahidin Islam ini.