PM Inggris harus menghadapi tekanan meletakkan jabatan karena masalah Brexit

(VOVWORLD) -  Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May sedang menghadapi tekanan meletakkan jabatan yang serius ketika para legislator konservatif yang beropisisi penganut aliran skeptisisme Eropa menyatakan bahwa dia harus memundur dari jabatan untuk ditukar dengan jumlah suara dukungan dari kelompok ini dalam pemungutan suara Brexit (keluar-nya Inggris dari Uni Eropa) yang penting pada Selasa (12 Maret) ini.

Beberapa anggota Kabinet menyatakan bahwa PM Theresa May supaya mengumumkan rencana lengser untuk ditukar dengan jumlah  suara dukungan dari kelompok legislator konservatif keras yang mendukung Brexit karena para legislator tersebut percaya bahwa pergantian PM akan memberikan  sinyal-sinyal tentang pendekatan yang lebih positif terhadap perundingan-perundingan tentang masa depan permufakatan perdagangan Inggris-Uni Eropa. Beberapa pendapat menyatakan bahwa kalau PM Theresa May gagal dalam pemungutan  suara dari  12-14/3 maka jangan mempertahankan jabatan sampai lewat bulan Juni. Namun, Kantor PM Inggris sekarang masih menegaskan bahwa PM Theresa May belum punya maksud meletakkan jabatan pada saat ini.

Komentar

Yang lain