PM Inggris mundur sebagai pemimpin Partai Konservatif
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, pada Jumat (07 Juni), telah resmi mundur pemimpin Partai Konservatif, melalui itu, membuka jalan bagi perlombaan menemukan orang yang mengganti dia untuk menyelesaikan proses Brexit yang penuh dengan topan prahara.
Theresa May masih memegang jabatan sebagai PM sementara sampai saat Partai Konservarif memilih pemimpin partai ini. Direncanakan, hasil pemilihan akan diumumkan pada akhir bulan July.
Sekarang ada 11 calon yang telah berniat ikut serta dalam perlombaan menjadi pemimpin Partai Konservatif yang berkuasa yang berarti akan menjadi PM Inggris.
Segera setelah Theresa May mundur sebagai pemimpin Partai Konservatif , Michel Barnier, Kepala perunding Uni Eropa urusan Brexit, pada hari yang sama menegaskan bahwa semua PM baru Inggris tetap akan menghadapi masalah garis perbatasan Irlandia pasca Brexit. Menurut dia pengelolaan garis perbatasan dengan Irlandia merupakan masalah sensitif dan merupakan faktor yang paling kontroversial dalam perundingan “bercerai” antara Inggris dan Uni Eropa.