PM Inggris, Theresa May membela rencana Brexit tanpa memperdulikan tekanan internal
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, pada Minggu (30 September), menegaskan: Rencana keluarnya Inggeris dari Uni Eropa (Brexit) tidak berubah dan menyatakan kepercayaan pada Brexit di atas dasar menghormati hasil referandum pada tahun 2016.
PM Inggris, Theresa May . (Foto: AFP/Kantor Berita Viet Nam) |
Pernyataan tersebut diajukan PM Inggris, Theresa May setelah mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Boris Johnson di depan hari pertama Konferensi tahunan Partai Konservatif yang diadakan dari 30 September sampai 3 Oktober telah melawan rekomendasi tentang masalah beacukai dalam rencana Brexit yang telah diesahkan oleh Kabinet Inggris dan menganggap bahwa rekomendasi itu sepenuhnya tidak rasional.
Pernyataan yang diajukan PM Theresa May tersebut pada Minggu (30 September) juga menyerap perhatian dari opini umum, di antaranya mengumumkan rencana pengontrolan yang ketat terhadap pembelian rumah di Inggeris yang dilakukan para investor asing. Menurut itu, para investor asing yang tidak menyetor pajak di Inggeris akan menderita tarap pajak kira-kira 3% ketika membeli properti di Inggris. Sekarang, orang asing bisa membeli rumah di Inggeris dengan persyaratan-persyaratan mudah seperti halnya denan warga setempat, namun Pemerintah Inggris menganggap bahwa ada bukti-bukti yang menunjukkan hal ini sedang membuat harga rumah naik.