PM Kamboja, Hunsen berseru kepada para prajurit Kamboja dan Thailand supaya tenang.
(VOVworld) - Dalam pernyataan di layar televisi nasional pada Kamis malam (7 November), Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hunsen berseru kepada para prajurit Kamboja dan Thailand yang berkedudukan di sepanjang perbatasan dua negara supaya tenang dan mempertahankan hubungan persahabatan, tanpa memperdulikan keputusan-keputusan yang akan dikeluarkan Mahkamah Keadilan Internasional (ICJ) tentang kedaulatan kawasan di sekitar Candi kuno Preah Vihear. Sebelumnya Menteri Pertahanan Kamboja, Tea Banh juga mengimbau kepada dua negara supaya menghormati keputusan dan berupaya mempertahankan perdamaian dan stabilitas di sepanjang garis perbatasan.
PM Kamboja, Hunsen berseru kepada para prajurit Kamboja dan Thailand
yang berkedudukan di sepanjang perbatasan dua negara supaya tenang
(Foto: baomoi.com)
Namun, Wakil Panglima Tentara Kerajaan Kamboja (RCAF) yang berkedudukan di provinsi Preah Vihear, Kolonel Meass Youen memberitahukan: Warga di sepanjang garis perbatasan tetap menggali tempat persembunyian karena mencemaskan perkembangan-perkembangan mendadak setelah ICJ mengumumkan keputusan pada 11 November ini. Menurut koran-koran Thailand, rakyat negara ini yang tinggal di kawasan sengketa di sekitar Candi kuno Preah Vihear juga telah menggali tempat persembunyian./.