(VOVworld) - Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyen Tan Dung, pada Kamis 31 Mei, mengepalai delegasi Vietnam meninggalkan ibukota Hanoi untuk menghadiri Konferensi Forum Ekonomi Dunia Asia Timur - tahun 2012 (WEF Asia Timur-2012) di kota Bangkok (Thailand), atas undangan PM Kerajaan Thailand, Yingluck Shinawatra dan Ketua Forum Ekonomi Dunia, Klaus Schwab.
PM Vietnam Nguyen Tan Dung di WEF Asia Timur 2012
(Foto : internet)
Tema Konferensi ini yalah “
Pengarahan masa depan kawasan melalui konektivitas” dan berfokus pada 3 isi utama yalah Peranan semua perekonomian dengan pertumbuhan tinggi ASEAN dalam menyeimbangkan kembali prospek ekonomi global dan kawasan; peranan semua pemerintah dan organisasi dalam mengusulkan dan menggelarkan semua kebijakan keuangan secara efektif untuk mengekang inflasi, modal, gejolak harga barang dan pertumbuhan yang seimbang, memanfaatkan keunggulan kependudukan dan teknologi di kawasan untuk mengembangkan semua pola pertumbuhan melalui pembaruan dan perbaikan mekanisme pengerahan talenta, semangat bisnis dan pembangunan teknik.
Dalam pidatonya di dengan Forum tersebut, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung menegaskan bahwa kerjasama, konektivitas kawasan sedang menjadi salah satu arah dominan di Asia Timur dengan peranan aktif dari semua negara di kawasan, khususnya semua negara anggota ASEAN. Semua program, gagasan dan mekanisme kerjasama itu telah turut memperkuat dialog, pengertian dan koordinasi kebijakan antara semua negara yang bersangkutan, menciptakan lingkungan yang kondusif dan memainkan peranan yang penting dalam proses perkembangan kawasan, memperokoh lebih lanjut lagi peranan Asia Timur dalam struktur ekonomi global.
Perdana Menteri Nguyen Tan Dung menekankan: “Saya berpendapat bahwa semua negara Asia Timur harus melakukan kerjasama erat dalam hal kebijakan mengenai pengelolaan bencana alam. Harus lebih memprioritaskan aktivitas-aktivitas kerjasama yang kongkrit untuk membantu semua negara menghadapi bencana banjir, bencana alam, menjamin ketahanan pangan dan mencari solusi yang berjangka-panjang terhadap penggunaan sumber air di sungai secara berkesinambungan. Satu masalah yang penting lagi ialah masalah perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan dan kebebasan pelayaran. Vietnam menyatakan bahwa semua pihak yang bersangkutan harus memecahkan semua sengketa di Laut Timur melalui langkah-langkah damai diatas dasar saling mengerti dan saling menghormati, menaati hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982, menghormati dan melaksanakan secara serius dan lengkap DOC, mempercepat pembinaan COC dan memperkuat pembinaan kepercayaan di kawasan”.
Perdana Menteri Nguyen Tan Dung juga menegaskan bahwa Vietnam terus berkoordinasi dengan semua negara di kawasan untuk memperkuat semua gagasan, kerangka kerjasama yang mengarah ke tujuan memperkokoh keamanan dan perdamaian di kawasan, meningkatkan hasil-guna partisipasi dalam semua kerangka, mekanisme kerjasama di kawasan Asia Timur. Vietnam dengan inisiatif merekomendasikan dan ikut serta dalam semua gagasan untuk turut meningkatkan kualitas aktivitas Forum Ekonomi Dunia./.