(VOVworld) – Atas undangan Perdana Menteri (PM) Laos, Thongsing Thammavong, pada Senin sore (24 November), PM Vietnam Nguyen Tan Dung dan delegasi Vietnam meninggalkan kota Hanoi bertolak menuju ke Vientiena, ibukota Laos untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ke-8 Segitiga Perkembangan Laos – Kamboja – Vietnam (CLV) yang berlangsung dari 24 sampai 25 November ini.
Konferensi ini mendorong perkembangan 3 negara Vietnam-Laos-Kamboja
(Foto: baomoi.com)
Daerah segitiga perkembangan antar-provinsi perbatasan 3 negara Kamboja, Laos dan Vietnam terbentuk dari gagasan PM Kamboja, Hunsen pada 1999. Daerah ini sekarang terdiri dari 13 provinsi dari 3 negara. PM 3 negara Kamboja, Laos dan Vietnam semuanya menegaskan tekad membangun segitiga perkembangan di daerah perbatasan tiga negara; menganggapnya sebagai salah satu diantara tugas-tugas yang diutamakan dalam kerjasama perkembangan, mekanisme kerjasama yang penting guna mempertahankan kestabilan keamanan politik, keselamatan sosial di daerah perbatasan 3 negara.
Bersangkutan dengan peristiwa ini, pada Senin sore ( 24 November), Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung telah tiba di Vientiane (Ibukota Laos), memulai aktivitas-aktivitas dalam kerangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Segitiga Perkembangan Kamboja – Vietnam (CLV) .
Aktivitas-aktivitas utama CLV- 8 kali ini akan berlangsung di kota Vientiane pada 25 November. KTT kali ini adalah kesempatan bagi pemerintah tiga negara guna memperkuat koordinasi erat dan substantif dalam penggelaran program- program kerjasama pertahanan, keamanan dan perkembangan sosial-ekonomi di 13 propinsi Daerah Segitiga Perkembangan, diantaranya ada 5 propinsi dari Vietnam yaitu Kon Tum, Gia Lai, Dac Lac, Dac Nong dan Binh Phuoc.
KTT kali ini mempunyai makna penting tidak hanya bagi perkembangan berkesinambangan dan kerjasama komprehensif antara tiga negara, terutama meningkatkan kualitas kehidupan untuk warga negara di 13 propinsdi Daerah Setitiga Perkembangan saja, melainkan juga turut memberikan sumbangan pada perdamaian, kestabilan dan kemakmuran bersama di Sub kawasan sungai Mekong, menuju ke Komunitas ASEAN pada tahun 2015./.