(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc, pada Kamis pagi (24/1) (WIB), melakukan dialog dengan para pemimpin grup global tentang ekonomi Viet Nam dengan judul “Mendorong kedinamisan dan kreativitas dalam Revolusi 4.0”. PM berseru kepada para investor: “Datanglah dan ciptakanlah produk 4.0 di Viet Nam”
PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc dan para investor asing (Foto: Thong Nhat/VNA) |
Ketika membuka dialog ini, mengajukan masalah yang diperhatikan banyak investor ialah apa yang membantu Viet Nam berkembang secara kuat pada waktu lalu, PM memberitahukan bahwa itu karena Vietnam memiliki sosial-politik yang stabil, semangat pembaruan yang gigih selama 30 tahun ini. Oleh karena itu, GDP meningkat secara terus-menerus, rata-rata hampir 6,7% per tahun. Pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi mencapai 7,08%, GDP perkapita rata-rata mencapai 2.600 USD. Viet Nam mempunyai institusi dan kebijakan yang menciptakan syarat bagi pengembangan, mengatasi kesulitan dalam produksi dan bisnis. Lingkungan bisnis diperbaiki secara kuat. Daya saing ekonomi Viet Nam dimanifestasikan dalam total nilai perdagangan pada tahun 2018 sebanyak hampir 489 miliar USD, surplus perdagangan sebanyak 7,4 miliar USD.
Perihal Viet Nam dan Uni Eropa cepat menandatangani dan mengesahkan Perjanjian Perdagangan Bebas Viet Nam – Uni Eropa (EVFTA), PM Nguyen Xuan Phuc menginginkan agar badan-badan usaha Uni Eropa pada dialog ini mendorong secara kuat agar EVFTA cepat ditandatangani.
PM Nguyen Xuan Phuc mengajukan pandangannya bahwa Revolusi Industri 4.0 tidak hanya merupakan teknologi saja, melainkan juga merupakan resolusi tentang kebijakan. Viet Nam telah mengawali Program “Made in Viet Nam 4.0”. Ini merupakan gagasan mendorong cabang-cabang industri bersandarkan pada kebijakan baru, pikiran manajemen baru dan teknologi-teknologi baru. PM juga memberitahukan bahwa pada Kamis (24/1), Viet Nam dan WEF akan menandatangani Permufakatan kerjasama Pusat Revolusi Industri 4.0 di Viet Nam dan pusat ini akan dikonektivitaskan dengan pusat-pusat Revolusi Industri 4.0 WEF di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Ketika melaksanakan kerjasama ini, Viet Nam akan menjadi titik berat tentang kebijakan 4.0 dari kawasan.
Pada dialog ini, para investor menyatakan kesan tentang perkembangan Viet Nam ketika melakukan bisnis di Viet Nam selama lebih dari 20 tahun ini, bersamaan itu menegaskan dukungan terhadap Perjanjian EVFTA.
Pada pertemuan dengan Presiden Grup Adidas, Kasper Rorsted, PM Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa Grup Adidas telah bekerja sama secara erat dan membantu Viet Nam dalam proses perundingan tentang Perjanjian EVFTA. PM percaya bahwa ketika Perjanjian EVFTA menjadi efektif, aktivitas perdagangan dan investasi antara dua pihak akan berkembang dan diperluas lebih lanjut lagi, memberikan kepentingan kepada warga dan badan usaha dua pihak.
Pada pertemuan dengan Presiden, CEO Carlsberg Cee’s Hart, PM Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa partisipasi badan usaha dan grup asing, di antaranya ada Carlsberg, pada proses peseronisasi cabang produksi Bir-Miras-Minuman di Viet Nam telah memberikan banyak sumbangan positif. PM meminta kepada Carlsberg supaya turut mendorong Uni Eropa cepat meratifikasiEVFTA, membuka peluang-peluang baru kepada komunitas badan usaha dua pihak.
Pada pertemuan dengan Wakil Presiden Facebook, Nick Clegg, PM Nguyen Xuan Phuc menginginkan agar Facebook memperkuat kerjasama untuk mengembangkan cabang teknologi informasi di Viet Nam, khususnya di bidang start-up, membantu badan usaha kecil dan menengah mendekati informasi, mengembangkan bisnis malalui medsos. PM meminta kepada Facebook supaya menaati secara lengkap ketentuan-ketentuan hukum Viet Nam, meningkatkan kualitas manajemen dan jasa kepada pelanggan Facebook di Viet Nam, terutama mekanisme menetapkan informasi untuk menghindari masalah pemalsuan.
Pada pertemuan dengan Wakil Presiden Eksekutif Grup Sanofi Kathleen Tregoning, PM Nguyen Xuan Phuc menilai tinggi proyek-proyek Perusahaan Sanofi di Viet Nam, turut membela dan memperbaiki kesehatan warga, meminta kepada Perusahaan Sanofi supaya memperluas produksi, mentransfer teknologi produksi obat-obat paten, bersamaan itu meningkatkan kualitas produk dan mengurangi harga obat-obatan agar sebagian besar warga Viet Nam bisa mudah mendekati dan menggunakan-nya.