(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc, pada Selasa sore (16 Oktober), waktu lokal telah tiba di Ibukota Brussels memulai kujungan resmi di Kerajaan Belgia atas undangan PM negara tuan rumah, Charles Michel.
PM Nguyen Xuan Phuc dan PM Charles Michel (Foto: Thong Nhat/VNA) |
Di Istana Palais d’Egmont telah berlangsung upacara penyambutan resmi untuk PM Nguyen Xuan Phuc dan delegasi tingkat tinggi Viet Nam yang dipimpin oleh PM Belgia, Charles Michel. Setelah upacara penyambutan, PM Nguyen Xuan Phuc melakukan pembicaraan dengan PM Belgia, Charles Michel.
Kedua PM sepakat memperkuat kerjasama ekonomi, mempertahankan mekanisme-mekanisme kerjasama seperti Komite Gabungan Viet Nam-Belgia tentang kerjasama ekonomi untuk mengarahkan hubungan ekonomi, menetapkan titik berat prioritas, meningkatkan hasil-guna semua proyek yang telah dan sedang dilaksanakan, meningkatkan hasil-guna koordinasi antara semua mekanisme kerjasama. Kedua PM menekankan perlunya mengkoordinasikan dan menciptakan syarat dalam mengkonektivitaskan kerjasama dan bisnis antara para mitra dua negara, terutama di bidang-bidang unggulan yang dimiliki Belgia dan dibutuhkan oleh Viet Nam seperti misalnya pengangkutan, pelabuhan laut, jasa logistik, teknologi hijau, pertanian, farmasi, energi terbarukan dan lain-lain. Kedua PM menilai bahwa penandatanganan permufakatan tentang penggalangan hubungan kemitraan strategis di bidang pertanian antara Viet Nam dan Belgia serta kerjasama di bidang kebersihan dan keselamatan bahan makanan akan menciptakan syarat yang kondusif kepada semua hasil pertanian dan hasil perikanan Viet Nam yang bermutu tinggi mendekati pasar Belgia dan sebaliknya, bersamaan itu, membantu pertanian dua negeri memperluas produksi, berkembang memenuhi semua tuntutan yang berkesinambungan serta penerapan teknologi tinggi.
Kedua PM sepakat bahwa dua negara perlu terus mengembangkan semua hasil kerjasama perkembangan maupun kerjasama di bidang-bidang pendidikan, pelatihan, kerjasama antara berbagai universitas, ilmu pengetahuan teknologi, hukum, pertukaran kebudayaan, bersamaan itu bersama-sama mengusahakan metode-metode kerjasama baru yang efektif.
Setelah pembicaraan, kedua PM melakukan pertemuan dengan kalangan pers untuk memberitahukan hasil pembicaraan.